BIREUEN, Suara Muhammadiyah – Direktur Akademi Keperawatan Muhammadiyah Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh Ust Dr. Athaillah A. Latif Sp. OG, menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Pemerintahan Kabupaten Bireuen. Jum’at (27/8).
Bupati Kabupaten Bireuen Dr. H. Muzakkar A. Gani, S.H.,M.Si dan Direktur Akademi Keperawatan Muhammadiyah Bireuen melaksanakan MoU di Aula Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh, tentang Pelaksanaan Pendidikan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Direktur Akademi Keperawatan Muhammadiyah Bireuen Ust Dr. Athaillah A. Latif Sp. OG, dalam kata sambutannya menyampaikan kerjasama ini merupakan wujud dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM) dikalangan Bidan. “Disebutkan, kondisi sekarang angka kematian ibu dan bayi menjadi ancaman serius bahkan ada tiga Kabupaten yang mendapatkan perhatian serius dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia diantaranya Kabupaten Bireuen , Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh,” katanya.
Maka atas dasar tersebut Akademi Keperawatan Muhammadiyah Bireuen menginisiasi menggaet STIKes Muhammadiyah Aceh demi pelaksanaan S1 Bidan dan profesi Bidan bagi Bidan di Bireuen, kata Athaillah.
“Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu kita telah dilakukan visitasi usul oleh Dikti Pusat dalam rangka Penggabungan beberapa perguruan Tinggi sehingga nantinya akan menjadi Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh di kota Bireuen,” tambahnya.
Ust Dr Athaillah Latief Sp.OG diakhir sambutannya menambahkan “Dengan di laksanakan nota kesepahaman ini menjadi landasan cukup kuat untuk bagi Pemkab Bireuen dan juga bidan yang mengabdi di RSUD dr Fauziah Bireuen dan Puskesmas yang ingin melanjutkan pendidikan Strada satu (S1) dan profesi Kebidanan bisa mendapatkan izin belajar sehingga tidak menggangu kerja di tempat mareka bekerja. Ini menjadi dasar pokok bagi kita untuk melaksanakan MoU ini dan Kita harapkan kedepan Pegawai Pemkab Bireuen Aceh yang ingin melanjutkan S1 Bisa di Akper Biruen. (Agusnaidi B/Syaifulh/Riz)