YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menjadi seorang relawan kemanusiaan, khususnya relawan Muhammadiyah harus dilakukan dengan ihsan dan itqan. Tidak bisa menjadi seorang relawan hanya dilakukan dengan asal-asalan saja, tidak sekedar menolong orang lain.
Demikian disampaikan Budi Setiawan, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah dalam pengajian Divisi Diseminasi Informasi dan Publikasi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah yang digelar secara daring, Ahad (29/08) malam.
Budi Setiawan yang juga unsur Pengarah MCCC PP Muhammadiyah menyampaikan mater pengajian dengan tema “Menjadi Pribadi Yang Ihsan dan Itqan Sebagai Relawan Muhammadiyah”.
“Relawan adalah seseorang yang dengan kesadaran dan sukarela menyumbangkan waktu, pikiran, tenaga dan keahliannya menolong orang lain, itulah relawan. Ini harus menjadi pemahaman yang terus hidup dalam pribadi relawan, “ kata Budi Setiawan.
Menjadi relawan Muhammadiyah, selain membantu sesama dengan kesadaran dan keahlian, juga penting dengan ihsan dan itqan. Ketika ihsan dan itqan dipasangkan, menurut Budi Setiawan akan menjadi suatu hal yang berbeda.
“Tidak sekedar melaksanakan, yang penting rampung, tidak! Tetapi ada proses, yakni adanya tuntutan untuk melakukan amal dengan cara yang terbaik. Itulah yang dilakukan dengan ikhlas dan benar, itulah ikhsan seperti itu,” imbuhnya.
Secara praktis, menurut Budi Setiawan ihsan dapat dimaknai sebagai sikap melakukan suatu amal dengan memperhatikan hal-hal yang dapat menyempurnakannya. “Sedangkan itqan berarti melakukan amal secara efektif dan efisien sehingga dapat terselesaikan secara optimal dari segi proses dan waktu,” jelasnya.
Budi Setiawan menambahkan orang yang ihsan dan itqan, sebelum melakukan suatu amal sudah menghitung apa yang akan terjadi, apa ada kemungkinan kegagalan. “Seorang relawan yang ihsan dan itqan melakukan persiapan sebelum kegiatan,” tegasnya.
Diantara bentuk amal yang ihsan dan itqan, adalah amal tersebut dilakukan dengan cara terbaik dan benar, kokoh dan sempurna, upayakan harus selesai, fokus tidak tergesa-gesa ke hal lainnya sebelum selesai.
“Relawan yang ihsan dan itqan adalah relawan yang terorganisir dan terstruktur, melaksanakan konsolidasi dan penyusunan program kerja, ada program kerja yang bisa dilaksanakan dan yang terakhir monitoring serta evaluasi,” pungkas Budi Setiawan.(Budi Santoso/Riz)