KUDUS, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Ahmad Dahlan Ma’ahid Kudus gelar Musyawarah Ranting (Musyran) yang ke IV. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 27 Agustus 2021 bertempat di MI Muhammadiyah Kedungsari, Gebog, Kudus.
Musyran merupakan agenda tahunan sebagai ajang pergantian kepemimpinan dan reorganisasi.
Kegiatan Musyran kali ini dilaksanakan bersama dengan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Siti Walidah Ma’ahid Kudus yang merupakan Musyran pertamanya. Seperti yang sudah diketahui PR IPM Siti Walidah Ma’ahid Kudus merupakan ranting baru hasil pemekaran dari PR IPM Ahmad Dahlan Ma’ahid Kudus yang sukses melaksanakan Musyawarah Ranting Luar Biasa (Musylub) pada tanggal 2 April 2021 kemarin.
Meskipun Musyran ini dilakukan di satu waktu dan tempat yang sama, namun sebagian besar rangkaian acara dilaksanakan di ruangan yang berbeda. Rangkaian musyawarah dapat berlangsung khidmat dan lancar dalam forum internal masing-masing ranting hingga berakhirnya acara.
Ustadz Abdul Aziz, Lc, M.Hum selaku Kepala Sekolah dari MA Ma’ahid Kudus dalam sambutannya menyampaikan, “Sebagai anak muda sudah sepatutnya kita untuk belajar yang rajin memperbaiki diri agar menjadi lebih baik. Dan juga sebagai seorang muslim kita harus berusaha untuk menjadi pribadi yang kuat jangan jadi generasi yang “loyo” (pemalas),” ujarnya.
Ketua Umum terpilih IPM Ahmad Dahlan Ma’ahid Kudus, Muhammad Hilmy Nurul Raihan tidak menduga jika dia adalah yang terpilih jadi ketua umum. Hilmy berharap agar semua Ipmawan nantinya bisa kompak saling bekerja sama dan saling melengkapi satu sama lain. “Saya berharap periode ini dapat lebih baik lagi dan dapat memperbaiki kekurangan dari periode kepemimpinan sebelumnya. Itu yang saya dan kita harapkan bersama,” tuturnya.
Karina Faristin selaku ketua umum terpilih IPM Siti Walidah Ma’ahid Kudus mengungkapkan dalam pidatonya bahwa, “Organisasi adalah milik bersama jadi untuk semua pimpinan saya harap kita semua bisa mengemban amanah, berjuang dan berprogres bersama-sama di dalam ikatan tercinta kita ini. Dan saya harap kita semua bisa saling terbuka, jika ada masalah silahkan dibicarakan dengan pimpinan yang lain dan kita selesaikan bersama-sama karena komunikasi adalah hal paling penting dalam berorganisasi.”
Sementara pembina IPM Ma’ahid, Salvi Immawan berpesan agar estafet kepemimpinan bisa terus berlanjut dari satu periode ke periode selanjutnya. Beliau yang sejak awal menjadi pembina IPM Ma’ahid menegaskan agar IPM Ma’ahid yang sudah berjalan beberapa tahun tidak boleh mati dan terputus begitu saja. “Teruskan perjuangan IPM Ma’ahid. Jangan khianati tujuan awal berdirinya IPM Ma’ahid. Dinamika itu wajar, namun kekompakan akan menjadi modal utama dalam pergerakan dan perkaderan,” ungkapnya. (PIP IPM Ahmad Dahlan)