PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah -Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jawa tengah menggelar Webinar KKN Pendidikan bersama dengan sejumlah pakar. Kegiatan webinar sekaligus penarikan mahasiswa KKN Pendidikan ini di selengarakan secara online melalui Zoom meeting pada kamis 30 Agustus 2021.
Rektor UMP Dr. Jebul Suroso, S.Kp., Ns., M.Kep menyampaikan harapan kepada mahasiswa agar bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman sebanyak banyaknya dan juga telah berperan memberikan support untuk kemajuan Pendidikan.
“saya kira menjadi harapan kita semua mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman sebaik-baiknya dan kedepan bisa menjadi bahan untuk melakukan pengabdian di masyarakat mudahan mahasiswa juga telah berperan memberikan support untuk kemajuan pendidikan di lingkungan pendidikan,”pungkasnya
Lebih lanjut Jebul juga berharap dengan hadirnya mahasiswa KKN Pendidikan ditengah tengah pandemic dapat mejadi salah satu angin segar bagi proses pembelajaran yang sedang mengalami kekeringan.
“ketika mahasiswa KKN Pendidikan hadir kami sangat berharap ada sentuhan-sentuhan baru dan saya kira ini akan menjadi terobosan yang bahkan ketika pandemi ini telah berlalu hilang dari muka bumi nanti pembelajaran seperti ini akan terus ada sesuai dengan harapan,” jelasnya
Kepala Sekolah SD N 2 Bojongsari, Kembaran Suprapto S.Pd, SD yang juga ikut bergabung dalam sambutan memberikan respon positif terkait adanya mahasiswa KKN Pendidikan.
Menurutnya KKN menjadi sangat penting bagi ilmu dan pengalaman mahasiswa pada waktu akan terjun kemasyarakat sehingga nantinya mahasiswa tidak tanggung tanggung untuk terjun ke masyarakat menjadi seorang pendidik.
“sangat bermanfaat untuk percaya diri mahasiswa pada nanti terjun ke masyarakat sehingga tidak canggung lagi dalam melaksanakan pembelajaran karena di fakultas keguruan otomatis akan menjadi guru yang akan digugu dan ditiru sehingga nanti akan menjadi suri tauladan bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu dalam sesi presentasi Irawati, SE selaku kepala dinas pendidikan Banyumas menyampaikan bahwa sekarang Kementerian Pendidikan tidak lagi menstandarkan anak didik dengan nilai melainkan dengan karakter yang baik maka nilai berapapun akan dinyatakan lulus.
“Melakukan pendidikan karakter itu jauh lebih sulit dibandingkan dengan bagaimana kita bisa mengejar target anak memiliki nilai yang cukup bagus. Kepintaran bisa lebih kita kejar namun Memperoleh anak yang berakhlak mulia serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa ini yang sangat sulit untuk bisa kita lakukan apalagi di masa pandemi,” pungkasnya. (coc)