BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus berakklak mulia dan menjadi penggerak yang progresif demi peningkatan kualitas kader Muhammadiyah di Kabupaten Karawang.
Demikian hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karawang Maman Kosman dalam pidato sambutan pada Musyawarah Komisariat 1 Pimpinan Komisariat Universitas Singaperbangsa Karawang (Musykom 1 PK IMM Unsika), Ahad (29/08/2021), di Darul Arqam Muhammadiyah Kabupaten Karawang.
Mengangkat tema “Revitalisasi Nilai Trikompetensi Dasar IMM demi Terwujudnya Kepemimpinan yang Progresif”, musykom ini dihadiri seluruh kader IMM Unsika, perwakilan komisariat IMM yang ada di Kabupaten Karawang, PC IMM Kabupaten Karawang, serta PD Muhammadiyah Kabupaten Karwang.
Dalam sambutan tersebut, Maman mengutarakan bahwasanya musyawarah adalah hal yang baik untuk dilakukan dalam berorganisasi.
Menurut Maman, selain untuk beregenerasi, musyawarah juga akan menghasilkan ide dan gagasan baru dalam merancang seperti apa program kerja ke depannya.
”Kami berharap setelah musykom IMM Unsika ini akan muncul kader-kader yang berkualitas, memiliki akhlak mulia, dan menjadi pergerakan yang progresif untuk peningkatan (kualitas) kader Muhammadiyah di Kabupaten Karawang,” ucap Maman.
Pada waktu yang sama, Ketua Pimpinan Cabang IMM Kabupaten Karawang Djamil Redja Nashrullah mengatakan, IMM dalam pergerakannya tidak lepas dari trilogi dasar IMM, yaitu religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.
”Semoga ke depannya IMM Unsika tetap berpegang teguh terhadap trilogi dasar IMM dalam pergerakannya. Karena jika menginginkan perubahan besar, perubahan itu harus dimulai pada diri kita sendiri,” tutur Djamil.
Sementara itu, sambutan terakhir disampaikan ketua umum Pimpinan Komisariat IMM Unsika periode 2020-2021 Muhammad Naufan Fadillah yang menekankan pentingnya regenerasi.
“Saya berharap ke depannya dengan adanya regenerasi dan kader-kader baru, bisa menciptakan gagasan atau ide baru untuk kemajuan PK IMM Unsika,” katanya.
Musyawarah Komisariat yang berlangsung tersebut menghasilkan Muhammad Ibrahim sebagai ketua umum, Muhammad Naufan Fadillah sebagai sekretaris umum, dan Mitha Dewi Purnamasari sebagai bendahara umum. (Riska Pratiwi).