MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Upaya meningkatkan mutu pendidikan dan menjadikan lulusan kompeten, kreatif dan berdaya saing, maka perlu adanya sistem dan fasilitas pembelajaran yang baik. Salah satu sekolah yang menerapkan dan memiliki fsilitas pembelajaran yang sesuai kebutuhan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) adalah SMK Muhammadiyah 2 Muntilan.
Melalui pembelajaran Teaching Factory (TEFA), pihak sekolah menerapkan pmebelajaran dalam keadaan sesungguhnya. Pihak sekolah sudah memiliki TEFA Percetakan untuk Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKL).
Untuk program keahlian lain, pihak sekolah berhasil mendapatkan bantuan TEFA dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaat, Riset dan Teknologi (Kemristekdikti) untuk kompetensi keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB).
Bantuan TEFA program keahlian MPLB berupa Learning Center Logistic. Bekerjasama dengan PT POS Indonesia, SMK Muhammadiyah 2 Muntilan mengajarkan siswa bagaimana mengelola logistik. Siswa akan belajar dengan nuansa Industri Logistik dan mendapatkan pengajaran dari pihak industri dan guru yang bersertifikasi industri.
“Siswa mendapat tempat pembelajaran sebagaimana nuansa seperti di industri logistik, siswa diajar oleh pihak industri dan guru yang bersertifikat industri,”. Kata Eva Widyaningtyas, Ketua program keahlian MPLB.
“Harapanya selain siswa belajar tentang logistik, mereka dapat melakukan kewirausahaan di bidang logistik”, imbuhnya
Untung Supriyadi, Selaku Kepala sekolah mengatakan, bahwa pihak sekolah dengan PT POS Indonesia sudah bersepakat mengimplementasikan 8+i Link and match.
Implementasi 8+i Link and match meliputi Sinkronisasi kurikulum, Pembelajaran berbasis projek, guru tamu dari industri, praktik kerja lapangan, sertifikasi kompetensi guru dan siswa, pelatihan guru dari industri, riset, dan keterserapan lulusan di industri terkait. Sementara huruf “i” berbagai kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja. Di antaranya beasiswa dan/atau ikatan dinas, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium dan lainnya .
Seleksi untuk mendapatkan bantuan TEFA sangat ketat, mulai dari administrasi, perencanaan, hingga wawancara. Dari 1237 SMK negeri dan swasta hanya diambil delapan. SMK Muhammadiyah 2 Muntilan adalah satu-satunya sekolah swasta beruntung mendapat bantuan tersebut.
Untung merasa senang dan bangga memperoleh bantuan TEFA dari Kemristekdikti. Dengan adanya TEFA di menjadi sebuah keunggulan bagi sekolah dan harus dipertahankan. Harapannya sekolah dapat mencetak lulusan yang kompeten, berdaya saing, terserap di Industri dan wirausaha dibidang logistik.
“Saya sangat senang dan bangga, karena TEFA dapat menjadikan sekolah menjadi unggul serta memberikan pembelajaran kepada siswa sesuai kebutuhan industri.”, Kata Untung.
“Saya berharap lulusan SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, lebih kompeten, dapat terserap di indutri dan memiliki pandangan kewirausahaan dibidang logisti.”Pungkasnya.
Selain kerjasama berkaitan sistem pembelajaran dengan PT Pos, SMK akan membangun laboratorium logistik yang dapat menunjang sistem pembelajaran.(NSP)