METRO, Suara Muhammadiyah – Salah seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Metro baru saja menuntaskan hafalan Al-Qur’an 30 juz.
Ia adalah Sukma Enggalita Sedayu, mahasiswa PAI yang tengah duduk di bangku semester 5 kelas B asal Rumbia, Lampung Tengah.
Enggal biasa disapa ini mengungkapkan dirinya hafal Al-Qur’an 30 Juz yang kedua kalinya.
“Mulai nghafal pas mondok di Boarding School IT Baitul Muslim Way Jepara dari SMP kelas 1 sampe lulus SMA, sekitar 7 tahun sebenarnya sudah hafal 30 Juz, hanya saja belum mutqin (kuat), jadi ketika lulus hafalannya banyak yang hilang. Kemudian kembali menghafal saat kuliah sembari mondok di Attanwir Metro,” kata mahasiswa kelahiran 2002 ini.
Menurutnya dalam sehari, ia biasa setoran hafalan sebanyak 4 halaman di 3 waktu di bawah bimbingan Ustadzah Masna Irhamyah.
“Mulai hafalan biasanya pas bangun tidur, menghafal dari malam lalu setoran ba’da Subuh, kemudian setoran lagi jam 10 pagi. Ba’da dhuhur biasanya saya manfaatkan untuk hafalan mandiri untuk setoran ba’da ashar. Sehari biasanya setoran hafalan 2 lembar. Untuk pembelajaran di pondok biasanya dimulai ba’da isya’ sampai jam 9 malam,” tutur Enggal.
Ketika ditanya motivasi menghafal Al-Qur’an, Putri Bapak Imron Rosadi ini mengaku ingin memberikan mahkota cahaya untuk kedua orang tuanya.
“Saya ingin memberikan mahkota cahaya untuk kedua orang tua saya di syurga-Nya nanti. Selain itu saya juga ingin mengamalkan hadits yang berbunyi: Sebaik-baik manusia adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya,” tambahnya.
Saat ini dirinya tengah melakukan muroja’ah secara rutin untuk persiapan Tasmi’ 30 juz atau ujian hafalan yang akan berlangsung akhir tahun 2021 mendatang.
Enggal juga mengaku memiliki beberapa kendala saat menghafal Al-Qur’an yang juga dirasakan mahasantri pada umumnya yakni moody.
“Kesulitan menghafal sih bergantung pada mood, kalau moodnya lagi bagus kadang hafalannya Alhamdulillah ikutan lancar dan cepat. Tapi kalau lagi badmood suka malas, bosen gitu,” tambah Enggal.
Namun hafidzah dengan moto hidup ‘Letakan Quran di hatimu, dan genggam dunia dengan tanganmu’ ini merasa memperoleh dukungan yang luar biasa dari teman seangkatannya yang berjumlah 40 orang.
“Senang sekali menjadi bagian Attanwir yang telah memfasilitasi program mahasantri, mahasiswa UM Metro bisa menghafal (Al-Qur’an) sambil kuliah. Saya juga dikelilingi oleh teman-teman yang mendukung, menyamangati, dan bisa menjadikan saya untuk lebih termotivasi serta terbiasa istiqomah bersama Al-Qur’an,” jelas mahasiswa 19 tahun tersebut. (Bungsudi)