Syukuri Prestasi Muhammadiyah di Masa Pandemi, Haedar Nashir Ingatkan 6 Pesan Kyai Dahlan
Membuka Tanwir Muhammadiyah yang dilaksanakan secara daring (4 September 2021) Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir menyebut dua tahun ini sebagai tahun duka cita. Pandemi banyak merenggut orang-orang terkasih di sekitar kita. Banyak yatim-piatu baru maupun keluarga yang kehilangan cahaya dan tulang punggungnya.
Di tengah beban berat Covid-19 ini, Haedar menyebut seluruh komponen Muhammadiyah terus bergerak aktif selain mengatasi wabah juga menjalankan usaha-usaha tanpa kenal lelah. Muhammadiyah dari Pusat sampai Ranting, Aisyiyah dan Organisasi Otonom lainnya, MCCC, majelis dan lembaga, amal usaha, PCIM-PCIA, serta jamaah di seluruh tingkatan secara proaktif bergerak menjalankan program dan kegiatan. Semuanya berkolaborasi ke dalam maupun ke luar dalam kebersamaan, sehingga beban terasa lebih ringan.
Bersamaan dengan itu usaha-usaha memajukan Persyarikatan terus dilakukan tanpa kenal lelah, membangun sarana-prasarana masih berjalan dengan semangat tinggi, bahkan lahir beberapa PTMA baru di Wilayah-Daerah serta Universiti Muhammadiyah Malayasia (UMAM).
Ini semua membuktikan kalau Muhammadiyah-Aisyiyah sungguh memiliki daya hidup yang luar biasa. Itulah etos dakwah dan tajdid yang lahir dari jiwa Islam berkemajuan. Namun, agenda Muhammadiyah ke depan tentu masih berat. Pasca pandemi Muhammadiyah dan bangsa Indonesia penting melakukan recovery berbagai aspek kehidupan seperti pemulihan mental warga, amal usaha, membangkitkan ekonomi rakyat kecil dan menengah, dan normalisasi berbagai aktivitas.
Apalagi bila pandemi belum dapat dipastikan kapan berakhir serta berubah statusnya menjadi endemi, maka sangat diperlukan rancang-bangun adaptasi baru dan rekonstruksi langkah yang cerdas, seksama, dan berkelanjutan. Semua itu menuntut pendayagunaan pemikiran, sumber daya manusia, usaha, dana, dan daya dukung lainnya secara optimal agar kehidupan ke depan berjalan baik dan membuka lembaran baru secara lebih baik. Akhirnya, Muhammadiyah di tengah dinamika kehidupan yang berat.
Oleh karena itu, Haedar Nashir mengingtakan agar Warga dan Pimpinan Persyarikatan untuk tetap gembira serta menunjukkan pengkhidmatan dan etos kerja tinggi sesuai pesan Kyai Dahlan yang yang disampaikan oleh Nyai Walidah, “Tidak Menduakan Muhammadiyah dengan organisasi lain; Tidak dendam, tidak marah, dan tidak sakit hati jika dicela dan dikritik; Tidak sombong dan tidak berbesar hati jika menerima pujian; Tidak jubria (ujub, kikir, dan ria); Mengorbankan harta benda, pikiran, dan tenaga dengan hati ikhlas dan murni; dan Bersungguh hati terhadap pendirian.” (mjr8)