SRAGEN, Suara Muhammadiyah -Trensains -pesantren sains- mendeklarasikan diri sebagai pesantren sains berbasis wakaf. Deklarasi ini disampaikan pada kegiatan Peresemian Pesantren Berbasis Wakaf, yang digelar di halaman Pesantren Sains Trensains Muhammadiyah Sragen, Jawa Tengah, pada Sabtu, (4/9/2021), yang bertepatan dengan 26 Muharram 1443 H.
“Pesantren berbasis wakaf bermakna bahwa pesantren ini pendidikannya di-support oleh wakaf. Baik infrastruktur maupun operasionalnya. Wakaf menjadi isu utama bagi warga Trensains. Dikaji diwacanakan dan diaplikasikan. Wakaf ditempuh dengan edukasi dan donasi. Wakaf menjadi gaya hidup, wakaf life style,” terang Hakim Zanky, Lc, Wakil Direktur Trensains selaku nadzir wakaf Trensains.
Kegiatan didahului oleh kegiatan Tour Wakaf Pesantren. Tamu undangan diberikan kesempatan untuk berkeliling melihat langsung asset wakaf yang telah terkumpul dari tahun 2015 sampai Maret 2021, yang total nilainya hampir 7,3 M, yang terdiri dari 27 jenis aset. Tidak termasuk nilai aset bangunan.
Acara dilanjutkan berupa seremonial di halaman Trensains. Setelah pembukaan, Direktur Trensains, Kiai Mohammad Fahrruroni, S.Pd.I, dalam sambutannya, menyebutkan bahwa banyak intitusi besar dunia yang berkembang dari sokongan wakaf, termasuk Trensains saat ini berkembang atas dukungan dana wakaf, maka dengan acara launching pesantren berbasis wakaf ini semakin memantapkan langkah Trensains untuk berjuang dan mengembangkan Trensains lebih maksimal lagi.
Kemudian, Ust. Hakim Zanky, Lc, memberi penjelasan profil wakaf Trensains, menambahkan bahwa Trensains menjadi pesantren pertama yang secara resmi menyatakan diri sebagai pesantren berbasis wakaf. “Pertama di lingkungan Muhammadiyah bahkan mungkin di Indonesia. Sudah ada pesantren-pesantren besar yang dibangun dari wakaf tapi tidak mengikrarkan diri berbasis wakaf. Sepertinya Trensains ini yang pertama,” ujarnya. Hakim menambahkan pesantren berbasis wakaf bermakna bahwa pesantren ini pendidikannya didukung oleh wakaf, baik infrastruktur maupun operasionalnya.
Dalam pidatonya, Hakim menjelaskan bahwa wakaf mempunyai empat peranan dalam Trensains. Pertama, wakaf adalah kajian, wacana, dan aplikasi yang ditempuh dengan edukasi dan donasi untuk akhirnya menjadi gaya hidup. Kedua, wakaf sebagai salah satu instrumen penggalang kekuatan umat, yang bisa dikelola melalui manajemen wakaf. Selanjutnya, wakaf adalah pondasi dari setiap peradaban Islam, yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Terakhir, wakaf adalah cara yang tepat untuk meraih ridlo Allah SWT sekaligus untuk mencapai visi, misi lembaga.
Secara simbolik, peresmian Trensains sebagai pesantren berbasis wakaf dilakukan oleh penggagas Trensains Prof. KH. Agus Purwanto, D.Sc dengan pemukulan gong disertai dengan ucapan Basmallah yang diikuti oleh hadiri.
Peresmian kedua berupa penandatanganan ikrar wakaf manfaat berupa mobil operasional, dari Muhammad Fahrurroni yang mewakafkan mobil Suzuki APV tahun 2014 dan Siktin Movak yang mewakafkan mobil Espass tahun 2005. Keduanya dalam durasi dua tahun akad wakaf manfaat. Dua mobil tersebut akan diplot untuk operasioal Gedangmu dan Trensmart
Di kesempatan selanjutnya, para tamu undangan diminta mengunjugi website www.sedekahinaja.id dan menunjukkan layar smartphone-nya. Sedangkan di atas panggung, Direktur Trensains, ketua PDM, ketua MUI, BWI, Kemenag, serta Muspika, serentak mengucapkan takbir sambil menarik tali untuk membuka tirai sebagai peresmian GedangMu dan‘Platform Wakaf di Ujung Jari, sedekahinaja.id’. GedangMu adalah program wakaf produktif berupa mesin repening pematangan pisang. Sedangkan sedekahinaja.id adalah terobosan teknologi untuk mempermudah umat untuk berwakaf dari handphone kapan dan dimana saja dengan nominal berapa saja.
Sesi terakhir sebelum penutupan, para undangan kemudian dipersilahkan berkumpul di depan Trensmart, swalayan yang melayani kebutuhan sehari-hari 274 santri. Peresmian wakaf produktif, ‘Trensmart’ ini ditandai dengan pemotongan pita secara bersama-sama. Trensmart, sebagai wakaf produktif, melalui keuntungan bruto, menyokong 80 juta per tahun untuk operasional pesantren
Bagaimana, anda tertarik untuk berwakaf di Trensains? Segera ketik www.sedekahinaja.id. (M. Setiawan)