Menyelamatkan Sejarah Muhammadiyah
Kapankah Milad Majalah Suara Muhammadiyah? Sampai hari ini pertanyaan itu belum bisa dijawab secara pasti. Jawaban yang ada hanya sebuah perkiraan. Informasi yang kita dapat sampai hari ini hanya lewat fotokopi majalah Suara Muhammadiyah edisi nomor dua yang diperkirakan tahun pertama, yakni tahun 1333 H/ 1915 M, bulan Zulkaidah.
Nomor satu dan nomor tiganya masih belum ada yang bisa menemukannya. Sedangkan di majalah nomor dua itu tidak ada keterangan daur terbitnya. Fotokopi majalah Suara Muhammadiyah nomor dua itu pun ditemukan tidak di Perpustakaan Muhammadiyah manapun, tetapi di Perpustakan Universitas Leiden Belanda, oleh Pak Kuntowijoyo allahu yarham.
Cerita tentang sejarah Majalah Suara Muhammadiyah ini bukanlah cerita tunggal. Hal yang sama juga terjadi pada lembaga Islam yang lain. Kisah yang menyedihkan ini hanyalah potongan kecil dari kemuraman perhatian ummat Islam terhadap catatan dan bukti sejarah. Masa silam yang telah berlalu cenderung dibiarkan hilang ditelan zaman. Dibiarkan semakin kabur bahkan akhirnya harus terkubur bersama ingatan para pelakunya.
Bagi Muhammadiyah, kisah ini sebenarnya merupakan sebuah ironi. Dari masa awal hingga masa kini, Muhammadiyah banyak diisi oleh para tokoh terdidik yang cukup piawai dalam urusan administrasi juga dokumentasi. Di antara para tokoh sepuh Muhammadiyah yang sempat Suara Muhammadiyah temui, banyak yang rajin mencatat tentang semua hal. Setidaknya catatan untuk keperluan dokumen pribadinya.
Kalau semua catatan itu terkompilasi maka akan tercipta sebuah mozaik yang utuh. Paling tidak akan tersusun sebuah narasi sejarah yang utuh yang disusun dari potongan-potongan informasi pendek dari puluhan prasasti.
Tiga tahun yang lalu, dengan membentuk Pusat Data dan Litbang, Suara Muhammadiyah sudah memulai langkah pengumpulan serakan “prasasti” yang tersebar di seluruh penjuru negeri ini. Program Suara Muhammadiyah pasti akan lebih mudah dan berhasil apabila mendapatkan dukungan dari seluruh warga yang peduli.
Setidak penting apapun dokumen, foto, gambar, majalah, maupun benda lain yang terkait dengan Muhammadiyah yang masih tersimpan di keluarga manapun, dapat dibagi dengan Pusat Data dan Litbang Suara Muhammadiyah untuk disusun menjadi penyempurna rangkaian sejarah Muhammadiyah. Kalau tidak yang asli, fotokopi atau repronya juga bisa diterima. [isma]
Sumber: Majalah SM Edisi 3 Tahun 2020
Baca selengkapnya di Majalah SM Digital, download di Playstore