Judul : Dari Teks Menuju Konteks: Transformasi Suara Muhammadiyah Menuju Pusat Syiar & Bisnis Persyarikatan
Penulis : Deni Asyari MA
Penerbit : Suara Muhammadiyah
Tebal : xx + 124 hlm
ISBN : 978-602-6268-87-7
Ada banyak orang yang terpesona dengan perubahan dan transformasi Suara Muhammadiyah dalam 8 tahun terakhir. Buku ini berusaha memenuhi rasa penasaran banyak orang tersebut, ditulis langsung oleh pucuk pimpinan yang menggawangi dan bertanggung jawab di balik proses transformasi Suara Muhammadiyah. Rahasia yang dibagikan dalam buku ini diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi Amal Usaha Muhammadiyah di era baru ini.
Deni Asyari tampaknya cukup sadar dengan tantangan yang sedang dihadapi oleh perusahaan media seiring dengan revolusi industri 4.0. “Maka selain harus mengubah manajemen dan model bisnis pengelolaan media persyarikatan ini, juga perlu adanya gagasan baru tentang konsep bisnis di era digital sekarang ini,” katanya (hlm v). Kesadaran itu mendorong Suara Muhammadiyah untuk berlari dan meluaskan usahanya dalam merespons perubahan yang terjadi.
Salah satu upaya menjaga Suara Muhammadiyah di tengah tantangan media online dan berbagai bisnis berbasis digital lainnya adalah dengan melakukan pengembangan dan pendirian unit-unit bisnis yang dikelola secara independen dan mandiri. Selain mengembangkan Majalah Suara Muhammadiyah serta Penerbit Suara Muhammadiyah, unit usaha lain yang dikembangkan adalah Toko Suara Muhammadiyah, konveksi, Pusdalitbang, TV Suara Muhammadiyah, Distro Suara Muhammadiyah, SM Tour & Travel, SM Logistic, SM Corner, BulogMU, dan Logmart. Pada 17 November 2019, dimulai grounbreaking pembangunan SM Tower atau Menara Suara Muhammadiyah sebaga unit usaha hotel Muhammadiyah (hlm 4).
Deni Asyari menyadari bahwa melalui pengelolaan bisnis yang semakin matang dan profesional, persyarikatan diharapkan tidak hanya bermain di sektor hilir bisnis dalam pusaran ekonomi nasional, melainkan juga menjadi bagian dari pemain bisnis di hulu pusaran ekonomi bangsa (hlm 6). Muhammadiyah yang memiliki jutaan anggota di seluruh Indonesia tentu sangat berpotensi untuk mengembangkan dan mengkonsolidasikan kegiatan ekonomi berjamaah ini.
Potensi bisnis Muhammadiyah yang sangat besar itu bahkan telah disampaikan langsung oleh tokoh Asian Moslim Charity Fondation (AMCF) MT Choory kepada Deni Asyari dalam suatu lawatan di Dubai pada tahun 2018. Sebagai ekonom dunia, MT Choory melihat banyak potensi bisnis dalam organisasi Muhammadiyah, tetapi potensi itu selama ini belum dikelola secara profesional. Padahal Muhammadiyah telah bertekad untuk menjadikan jihad ekonomi sebagai pilar baru Muhammadiyah di abad kedua.
Ke depan, Suara Muhammadiyah tidak hanya menjadi perusahaan media, tetapi juga menjadi pusat bisnis Persyarikatan Muhammadiyah. Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berharap Suara Muhammadiyah menjadi tonggak penting dalam mengembangkan kemandirian Muhammadiyah. Dalam mengembangkan Muhammadiyah, dibutuhkan tekad yang kuat, sikap istikamah, dan sekaligus kesungguhan dalam merintis, memelihara, menumbuhkan, dan membesarkannya. Haedar Nashir yang ikut terlibat dalam mengarahkan Suara Muhammadiyah mengaku telah merasakan langsung perubahan yang terjadi. ()