SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2021, siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Achmad Diraj Mahardika, berikan kado terbaik dengan berhasil merebut medali emas dalam perlombaan New Zealand Open International E-Karate Championship 2021 kategori intermediate male u-14 individual kata.
“Achmad Diraj merupakan siswa kelas 8 yang sudah banyak menorehkan prestasi di bidang yang digeluti yakni olah raga bela diri karate. Tercatat sudah 13 prestasi yang ditorehkan sejak duduk di bangku SD hingga SMP ini,” jelas Aryanto, Humas SMP Muhammadiyah PK Kottabarat pada Kamis (9/9).
Aryanto mengatakan perjalanan Achmad dimulai sejak SD tahun 2016 di mana ia pernah menjuarai Kata Beregu Putra Usia Dini. Waktu itu kejuaraan karate open Jateng dan DIY di UIN Wali Songo. Juara 3 Karate POPDA SD/MI tingkat Kota tahun 2018, Juara 2 Kata Beregu pada Kejuaraan Provinsi Karate ASKI, Jawa Tengah tahun 2019, dan beberapa kejuaraan lain ada yang perorangan dan beregu lainnya.
Muhdiyatmoko, Kepala Sekolah, merasa bangga terhadap prestasi yang diraih siswanya karena sudah mampu mengharumkan nama sekolah, bangsa dan negara tercinta.
“Selamat kepada Mas Achmad atas prestasinya, Ia memang anak yang tekun dan baik sehingga layak selalu menjadi juara,” katanya.
Sosok Achmad
Remaja 12 tahun yang hobi karate tersebut menargetkan akan membawa pulang piala-piala dalam perolmbaan bidang olah raga bela diri karate.
“Maka meski pandemi, saya bertekad terus berlatih intensif dengan senpai walaupun harus latihan secara online. Latihan yang diikuti meliputi latihan fisik dan teknik karate,” terangnya.
Achmad pun bercerita bahwa lomba yang diikuti kemarin itu dilaksanakan secara online (daring). Dirinya harus bersaing dengan peserta dari berbagai negara. Atas motivasi pelatih, Supriyono, dirinya pun ikut mendafar secara online.
“Karena lomba bersifat online maka peserta diminta mengirimkan video sesuai kata yang dipilih. Saya bersama pelatih, team Ryu S Dojo, Indonesia, merekam gerakan-gerakan seni karate lalu mengirimkan kepada panitia,” ceritanya.
Putra dari dr. Amir Purnama Sidi, SpOT tersebut berhasil meraih medali emas karena meraih nilai tertinggi atas penilaian terhadap video seni bela dirinya dari para juri secara online.
Meski daring, Achmad merasa tingkat kesulitan adalah saat membuat video gerakan seni bela diri. Pasalnya ia bersama pelatih harus merekam berulang-ulang hingga mendapatkan yang terbaik. Namun, sesuai pesan orang tua, ia pun bertekad meskipun sulit maka harus dilewati dengan terus berjuang.
“Kunci sukses adalah rajin dan tekun latihan dengan sungguh-sungguh.” kata lelaki yang ingin menjadi scientist.
Achmad pun mengajak kepada teman-temannya untuk menyukai karate karena olah raga tersebut dapat melatih kejujuran, kedisiplinan, dan membentuk karakter yang kuat. Tidak lupa, pasti menambah banyak teman.
“Alhamdulillah orang tua, kakak, dan adik sangat mendukung saya latihan karate dari kelas 3 SD sampai sekarang,” pungkasnya. (Riz)