Musyrifah: Sosok Role Model dan Sumber Inspirasi

Musyrifah: Sosok Role Model dan Sumber Inspirasi

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Musyrifah menempati posisi yang sangat strategis bagi pembentukan karakter dan sumber inspirasi santriwati selama menjalankan pendidikan enam tahun di Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta. Begitulah kiranya pernyataan yang diutarakan oleh Wakil Direktur Bagian Kepesantrenan, Rena Achsana Putri, S.S pada kegiatan ‘Pembekalan Musyrifah’ yang berlangsung selama empat hari, tanggal 4-7 September 2021, dengan jumlah peserta 39 musyrifah.

“Menjadi musyrifah itu tidak mudah. Musyrifah harus memiliki motivasi yang kuat dan dedikasi tinggi terhadap tugasnya, menjadi role model dan sumber inspirasi bagi santriwati, mampu mengorganisir segala sesuatunya dengan baik, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan siapapun, serta memiliki keilmuan yang mumpuni”, ujarnya.

Pernyataan diatas adalah alasan penting mengapa pembekalan musyrifah ini dapat berlangsung. Oleh karena itu Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta setiap tahunnya mengadakan kegiatan semacam ini untuk membekali para musyrifah agar memiliki wawasan dan bekal yang cukup dalam menjalankan tugasnya sebagai pendamping santriwati di asrama.

“Agenda ini sangat penting, sebagai bekal untuk mendampingi santriwati di Madrasah Mu’allimaat serta menjadi salah satu panduan untuk menjadi musyrifah yang berkualitas dengan mengembangkan potensi yang dimiliki”, ulas Ketua Panitia Pembekalan Musyrifah, Muti’atu Nur Rahmatul Mawaddati, S.Pd.I.

Pembekalan musyrifah yang berlangsung secara online ini mengusung tema ‘Memperkuat Kualitas Diri Melalui Pengembangan Kompetensi’. Menurut Kepala Urusan Kepesantrenan Madrasah Mu’allimaat, Kriswanti, S.Pd.I, tema tersebut diambil atas dasar kebutuhan santriwati pada saat ini. Mulai dari pemahaman ilmu agama, karakter, kepribadian, ibadah serta ilmu pengetahuan musyrifah.

Selanjutnya berbagai kebutuhan tersebut diwujudkan dalam materi-materi yang diberikan pada pembekalan, antara lain: Kemuhammadiyahan, Ke-Mu’allimaatan, Penguatan Karakter, Tahsin, Ibadah, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Menghadirkan delapan narasumber, yakni Dra Misma Kasim, MA., Rena Achsana P, S.S., Mulianti Widanarti, M.Psi., Betty Herma Y, S.Pd., Muhammad Adin S, M.Psi., H. Ghoffar Ismail, S.Ag., MA., Mimi Rahmasari, Lc, MA., Laiyinatus Shifa Z.N, S.Hum, M.Pd.

Kegiatan ini bersifat wajib diikuti oleh seluruh musyrifah, karena berkitan dengan pola pendampingan santriwati selama di asrama, lebih-lebih di masa pandemi sekarang ini. Musyrifah harus semakin aware terhadap santriwati, dalam berbagai hal. Tidak hanya dalam hal kegiatan pembelajaran asrama atau pembelajaran madrasah, kegiatan ibadah, kebersihan dan kesehatan, ketertiban, perizinan, serta pembinaan, tapi juga dalam hal menjaga dan memastikan bahwa santriwati menjalankan protokol kesehatan dengan tepat. (LTA)

Exit mobile version