LOMBAR, Suara Muhammadiyah – Sejumlah mahasiswa KKN-MAS (Muhammadiyah-Aisyiyah) kelompok 14 menggelar pelatihan Sanggar Herbal untuk para remaja di Kantor Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Ahad (05/09/2021).
“Sanggar Herbal” merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan jamu kepada remaja Desa Terong Tawah.
Sri Amaliah, salah satu anggota mahasiswa, mengatakan tanaman herbal merupakan tumbuhan yang diidentifikasi memiliki senyawa yang dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit.
”Tanaman herbal yang kami sosialisasikan merupakan tanaman obat keluarga yang mudah ditanam di sekitaran perumahan, seperti jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan lain-lain. Tanaman ini akan diolah sehingga menjadi sebuah jamu herbal, agar para remaja di desa ini dapat membuat serta memperoleh kesehatan dengan biaya murah dan cara yang mudah juga aman,” ucap Sri.
Sri menjelaskan bahwa pada kegiatan sosisalisasi ”Sanggar Herbal” kepada para remaja desa ini, sejumlah mahasiswa KKN-MAS yang berasal dari perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) seluruh Indonesia, menjelaskan mengenai tanaman herbal, eksistensi obat-obatan herbal di Indonesia, dan cara pembuatan jamu herbal berserta khasiatnya.
”Kami menyimpulkan banyak sekali tanaman herbal yang sampai saat ini masih belum dijamah masyarakat Indonesia. Perlu diketahui bahwa tanaman herbal juga dapat dijadikan sebagai jamu herbal karena sejatinya tanaman herbal ini memiliki banyak manfaat. Misalnya jahe berkhasiat untuk menjaga sistem tubuh agar tetap fit, khususnya pada situasi pandemi covid-19 ini. Temulawak berkhasiat dalam sistem pencernaan. Kunyit berkhasiat sebagai antibakteri dan antivirus,” tutur mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung ini.
Untuk cara pembuatan jamu ini sendiri, kata Sri, tergolong sangat mudah dengan cara sebagai berikut.
Siapkan bahan yang dibutuhkan, kupas kulit temulawak, jahe, dan kunyit. Cuci semua bahan meliputi temulawak, jahe, kunyit, sereh, dan kayu manis. Lalu potong bahan seperti jahe, kunyit, dan temulawak menjadi potongan kecil. Geprek sereh berfungsi untuk mengeluarkan aroma.
Setelah itu, masukkan semua bahan ke dalam panci, termasuk gula merah dan asam jawa atau jeruk nipis. Tutup panci dan masak dengan api sedang selama 10 menit. Setelah 10 menit matikan kompor, air akan berubah sedikit gelap dan airnya menyusut.
“Jangan lupa saring minuman rempah agar sisa-sisa bahan tidak ikut terminum. Minuman rempah siap dinikmati selagi hangat,” tandas Sri.
Sri mengimbau, untuk mendapatkan khasiat yang lebih banyak lagi, minuman rempah atau herbal sejatinya rutin diminum.
Gelaran pelatihan herbal ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat, termasuk Kepala Desa Terong Tawah Muhammad Waris Zainal beserta aparat pemerintah lainnya.
Zainal mengatakan pemerintahan Desa Terong Tawah menyampaikan apresiasi dan sangat mendukung kegiatan ini karena Desa Terong Tawah sangat subur untuk ditanami apa pun.
”Dengan diadakannya kegiatan ini, selain akan membuat para remaja dapat membuat jamu, juga bisa meningkatkan kreativitas para remaja Desa Terong Tawah, terkhusus dalam keadaan pandemi yang menyebabkan kurangnya kegiatan, semoga nantinya kegiatan ini bisa memantik dan meningkatkan UMKM dari Desa Terong Tawah,” ucap Zainal. (Feri Anugrah)