5 Pilar Merawat Identitas Keislaman

Ranting Muhammadiyah Gombara Ajak Warga Perkuat Identitas Keislamaan di Masa Pandemi

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Gombara Cabang Biringkanaya kota Makassar mengajak seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah untuk memperkuat identitas keislamaan di masa pandemi covid-19.

Hal itu disampaikan saat ranting gombara menggelar pengajian bulanan dengan tajuk memperkuat identitas keislamaan di masa pandemi covid-19 yang dibawakan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Makassar K.H. Muhammad Said Abdul Samad, Lc. via zoom meeting, Senin (13/9/2021).

Dalam pemaparannya, K.H. Said Abd Samad menyampaikan bahwa ada 5 pilar karakter sahabat Nabi Muhammad SAW yang perlu dirawat untuk menjaga identitas keislaman kita di masa pandemi.

“Yaitu Memperkuat jamaah, memakmurkan masjid, menghidupkan sunnah, memperbanyak tilawah qur’an dan menghidupkan semangat jihad di jalan Allah dengan cara memperkuat persaudaraan dan hubungan kepada Allah,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Muballigh Muhammadiyah Makassar ini menyampaikan bahwa pihaknya di masa pandemi, ummat Islam tidak boleh lemah dengan keadaan justru dengan adanya pandemi ini, kita senantiasa harus menjadi muslim yang kuat dan produktif.

“Ini semua adalah cobaan yang Allah berikan, ayo perbanyak muhasabah dan mendekat diri lagi kepada Allah SWT,” tuturnya.

Relevansinya dalam penguatan gerakan identitas menurutnya adalah seorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid.

“Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan keistimewaan di hari kiamat nanti. Tujuh golongan ini, salah satunya adalah seorang laki-laki yang hatinya melekat pada masjid artinya seorang laki-laki yang selalu mendirikan sholat berjamaah,” tuturnya mengutip Hadist yang Diriwayatkan oleh Abu Huraira dari Nabi sallallaahu ‘alaihi wa sallam, bersabda.

Ia juga menyampaikan bahwa disamping menguatkan imun di masa pandemi, juga harus meningkatkan Iman dan senantiasa mengucapkan hasbunallallaahu wa ni’mal wakiil ni’mal maula wa’ ni’man nasir.

“(Yaitu) Orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung,” tambahnya mengutip Q.S Ali Imran ayat 173.

Terpisah disampaikan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Gombara Cabang Biringkanaya Makassar, Tauhid. S.Ag mengatakan, pengajian yang diadakan pimpinan ranting merupakan inti gerakan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah.

“Kita tahu bahwa pengajian di tingkat ranting merupakan ruh Muhammadiyah, apalagi memang di saat pandemi kita harus massifkan pengajian-pengajian,” tuturnya.

Melalui pengajian ini, Tauhid, S.Ag yang juga salah seorang Guru di Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan berharap kiranya dapat memperkokoh silaturahmi kita khususnya di Ranting Muhammadiyah Gombara yang ditopang oleh 3 pondok pesantren besar dan ternama di Indonesi Timur.

“Wilayahnya di kecamatan biringkanaya dan para pengurus ranting yang bergabung ini terdiri dari para ayahanda dari Pondok pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah, pondok pesantren darul Arqom Muhammadiyah Gombara dan Pondok pesantren darul aman,” imbuhnya.

Menurutnya, Pimpinan ranting Muhammadiyah Gombara bekerja sama dengan ketiga Pondok pesantren ini dimana secara bergantian menjadi tuan rumah atau pelaksana pengajian setiap bulannya.

“Oleh kerena itu pimpinan ranting Muhammadiyah Gombara tak lupa menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para pimpinan pondok pesantren yang telah memberi ruang kerja sama dengan ranting Gombara. Selain program pengajian rutin, juga diprogramkan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti kerja bakti dan gerakan lainnya,” imbuhnya.

Pihaknya pula bertekad akan menjadikan ranting gombara sebagai rool model di Sulawesi Selatan.

Turut hadir pimpinan cabang muhammadiyah biringkanaya, pimpinan cabang ‘aisyiyah biringkanaya, dan warga muhammadiyah lainnya. (Ulil Amri)

Exit mobile version