GUNUNG KIDUL, Suara Muhammadiyah – Pada 6 September 2021, KKN PHP2D Universita Ahmad Dahlan (UAD) bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Teknologi (IMM FTI) melakukan studi banding ke Desa Wisata Pentingsari. Agenda tersebut bertujuan untuk sosialisasi pendampingan pemanduan desa wisata serta sosialisasi pendampingan administrasi dan keuangan.
Desa Bunder adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang mana desa tersebut bergerak di bidang pariwisata. Selain itu desa Bunder memiliki potensi sumber daya alam yaitu pertanian dan perkebunan.
Desa lain yang juga menjadi tujuan adalah desa wisata Pentingsari. Desa ini merupakan sebuah desa yang terletak di lereng Gunung Merapi, yang mana sudah dikenal hingga mancanegara. Doto Yogantoro yang mana beliau merupakan ketua Desa Wisata Pentingsari menjadi pemetari dalam studi banding tersebut.
”Awalnya hanya sebuah desa biasa dengan akses susah,tingkat kehidupan ekonomi dan pendapatan tidak terlalu baik. Punya beraneka sumberdaya alam yang melimpah tapi kurang dihargai. Tetapi Desa Penting Sari punya semangat gotong royong dan kebersamaan warg, punya budaya dan kearifan lokal, dengan begitu Desa Pentingsari banyak dikenal luas,” kata Doto
Selain itu pada studi banding ini dihadiri juga oleh Sariyanta, ia merupakan Ketua Umum Perserikatan Bumdes Indonesia (PBI). “Tahap merintis desa wisata dimulai dari komitmen bersama. Bersama-sama memetakan potensi, membentuk kelembagaan desa wisata, menyusun visi misi rencana kerja dan regulasi (ADART), melakukan konsultasi-pelatihan-peningkatan kapasitas SDM dan pendampingan, menata wajah desa dengan menyediakan fasilitas umum, menentukan keunikan dan branding desa wisata, menyusun paket wisata, melakukan pemasaran dan menjalin kemitraan serta melakukan evaluasi dan inovasi untuk berkenlajutan,“ ujar Sariyanta.
Setelah materi selesai disampaikan, peserta diajak mengelilingi desa pentingsari untuk melihat kondisi sekitar desa. Peserta mengunjungi rumah gamelan dan belajar memainkan alat musik tersebut. Setelah itu peserta melanjutkan kegiatan dengan belajar membuat wayang suket. Peserta dipandu oleh pemandu wisata yang berada di desa pentingsari. Kegiatan diahiri dengan mengunjungi rumah tanaman yang berisikan tanaman herbal yang dikelolah oleh dese tersebut.
“Satu kata luar biasa, terimakasih sekali juga waktu dan kesempatannya telah mengajak kita semua ketempat ini, dimana ini momen yang sangat berharga. Mudah-mudahan ilmu yang kita dapat ini bisa diterapakan diwilayah kita,” ungkap Eti Elfiah yang merupakan peserta pada studi banding ini. (Tim Media PHP2D)