PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Magister Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah gelar Webinar Series 1 bertajuk “Literasi dalam berbagai perspektif”.
Acara menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya, mereka yakni Dr Sri Dewi Nirmala sebagai Dosen Universitas Djanda Bogor sekaligus Kepala SDN 1 Pasirlangkap Cikidang Sukabumi, Dr Chaerun Anwar sebagai dosen University of Papua New Guinea, Dr Kuntoro MHum sebagai Kaprodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia UMP, dan Santhy Hawanti PhD sebagai Kaprodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris UMP.
Kaprodi Magister Pendidikan Dasar Dr. Subuh Anggoro menjelaskan, kegiatan dilakukan untuk membekali mahasiswa dan guru tentang Literasi dalam berbagai Perspektif, serta mempromosikan Magister Pendidikan Dasar.
“Target dari kegiatan Webinar Series Pendidikan Dasar ini adalah mahasiswa Magister Pendidikan Dasar dan Guru SD di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara,” jelasnya di Purwokerto, Selasa (14/9/2021).
Sementara itu, Dosen Universitas Djuanda Bogor sekaligus Kepala SDN 1 Pasirlangkap Cikidang Sukabumi Dr Sri Dewi Nirmala dalam pemaparan materinya menjelakan literasi adalah kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan belajar terus menerus.
“Dengan cara mengidentifikasi dan menemukan informasi yang diperlukan dari berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah serta mengembangkan kapasitas individu sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia,” jelasnya.
Kaprodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia UMP Dr Kuntoro MHum mengatakan, literasi merupakan keterampilan membaca, menulis, dan keterampilan berpikir menggunakan sumber pengetahuan.
”Literasi dalam konteks GLS merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas,” katanya.
Kaprodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris UMP Santhy Hawanti PhD menjelaskan literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis. Ia juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat.
“Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya,” jelasnya.
Atase Pendidikan KBRI Port Moresby Papua Nugini dan dosen University of Papua New Guinea Dr. Chaerun Anwar menjelaskan, pembelajaran enjiniring dapat ditingkatkan dengan menggunakan alat pemodelan berbantuan IT. “Dalam hal ini CAD, untuk membuat, mengembangkan, merancang, dan mengevaluasi kembali solusi untuk masalah dunia nyata yang kompleks,” katanya.
Menurutnya, Kerangka kerja pembelajaran enjiniring dirancang untuk guru sekolah dasar dan menengah untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Metodologi pembelajaran enjiniring dikembangkan dan dirancang untuk mengatasi karakteristik inti penting dari pembelajaran sains dan teknologi. (tgr)