YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam serangkaian acara Program Pengenalan Kampus atau P2K berlangsung juga kegiatan MASTA atau “Masa Ta’aruf” yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan secara virtual, Rabu, 15 September 2021. Dalam acara tersebut dijelaskan tentang kondisi Fakultas Agama Islam yang masih memegang erat ciri khasnya yaitu sifat kekeluargaan. Baik panitia P2K maupun masta fakultas saling bersinergi dan berkolaborasi dalam menyukseskan kegiatan ini, hal tersebut dibuktikan dari masing-masing tema yang diangkat. Panitia P2K fakultas mengusung tema, “Bersama FAI Wujudkan Generasi Intelektual, Religius, Adaptif, dan Kolaboratif“ sedangkan tema yang diusung oleh panitia Masta fakultas adalah “Bersatu dalam Dakwah, Berpadu dalam Ukhuwah”.
Terdapat 4 sesi pada rangkaian kegiatan P2K dan Masta FAI. Sesi pertama diisi oleh pihak dekanat yaitu Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag dan Arif Rahman S.Pd.I., M.Pd.I. Sesi selanjutnya diisi oleh perwakilan dari beberapa mahasiswa berprestasi dari Fakultas Agama Islam dengan tiga pemateri yaitu Nandang Suhendang, Zumrotul Imanda Wachid Hakim, dan Iefone Shiflana Habiba. Sesi ketiga disi oleh Organisasi Mahasiswa yang diwakili oleh ketua Dewan Perwakilan Mahsiswa (DPM) FAI, Arista Aulia Firdaus dan Gubernur FAI, Rendi Herinarso. Kegiatan pada sesi pertama hingga ketiga ialah podcast, barulah kemudian di sesi keempat yakni pada saat kegiatan MASTA fakultas terdapat penampilan drama teatrikal sebagai pembeda dari kegiatan-kegiatan di sesi sebelumnya.
Konsep drama teatrikal ini hadir atas dasar semangat pencerahan, yang mana hal ini selaras dengan apa yang sampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FAI UAD Ahmad Teguh Budiman, “IMM FAI UAD pada periode kali ini membawa visi yaitu Equiliberasi Spirit Iqro Spirit Pencerahan yang maknanya adalah menyeimbangkan teori dengan praktek”. Kegiatan P2K yang dilaksanakan secara virtual dan mayoritas diisi dengan kegiatan berbentuk podcast, membuat panitia yang terdiri dari IMM komisariat FAI UAD dan Buya Hamka, berkolaborasi dengan Hizbul Wathan (HW( dan Tapak Suci (TS) juga ikut merasakan kejenuhan yang dirasakan oleh mahasiswa baru. Maka dari itu panitia mencoba menghadirkan konsep yang berbeda dengan pesan yang sama yaitu mengenalkan tentang ORTOM yang ada di UAD meskipun memang tidak semua pesan bisa disampaikan karena waktu yang diberikan oleh pihak Panitia Pusat dan Kampus hanya 50 menit saja.
Drama ini mengangkat cerita tentang seorang mahasiswa baru yang jenuh di kos dengan kegiatan yang serba online hal ini disampaikan oleh Endro selaku pemeran utama dalam drama teatrikal “Ah bosan sekali aku dari kemarin kegiatan pengenalan kampus online terus, keluar ah cari angin jalan-jalan lewat kampus, masa jadi mahasiswa di kampus UAD blm pernah kesana“. Ketika di kampus mahasiswa baru ini pun melihat kegiatan-kegiatan yang di adakan oleh Organisasi Otonom Muhammadiyah (ORTOM) yang terdiri dari IMM, HW, dan TS dan kemudan mahasisa baru ini mulai penasaran dengan ortom yang ada di UAD. Cerita berlanjut hingga di warung kopi, sebagaimana pada umumnya warung kopi menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa dalam berdiskusi, bercerita, ataupun kegiatan-kegiatan yang lainnya. Drama teatrikal ini di tonton secara live melalui platform Zoom dan YouTube oleh 300-an mahasiswa. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa baru sangat antusias dengan kegiatan dengan konsep yang dibawa oleh panitia fakultas Masta FAI.
Drama teatrikal ini selain dimaksudkan untuk menarik perhatian mahasisa baru juga sebagai ajang latihan untuk mengasah kreativitas Mahasiswa FAI, khususnya para kader persyarikatan untuk bisa terus berkreasi dan berinovasi walaupun dalam kondisi yang serba terbatas. Dikarenakan tuntutan zaman yang terus berkembang, mengharuskan para da’i untuk bisa berkreasi dan berinovasi dalam dakwah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yaitu “Masyarakat yang dimaknai sebagai masyarakat yang selalu meng-Esakan Allah, memiliki sifat moderat, teladan, inklusif dan toleran, solid juga terhadap peduli sesama, selain itu juga mempunyai kesadaran dalam mengemban amanah sebagai wakil Allah di bumi yang bertugas menciptakan kemakmuran, keamanan, kenyamanan, dan keharmonisan”. Semoga kedepannya Fakultas Agama Islam bisa menghadirkan kegiatan-kegiatan yang lebih spektakuler. (syq)