TASIKMALAYA, Suara Muhammadiyah – Di tengah aktivitas penurunan angka Covid-19 di berbagai daerah, Suara Muhammadiyah kembali melanjutkan agenda roadshow di wilayah propinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat, Jumat (17/9). Agenda ini adalah agenda lanjutan yang telah dilaksanakan oleh Suara Muhammadiyah pada awal September 2021 lalu sekaligus untuk membangun kemitraan dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA).
Kegiatan roadshow ini dilakukan bersamaan dengan momentum rencana pemerintah yang mengizinkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka (luring) terbatas bagi pelajar maupun mahasiswa. Seiring dengan rencana tersebut, Suara Muhammadiyah yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media atau Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari beserta dengan tim melakukan berbagai kunjungan kerjasama, diantaranya ke Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), dan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC).
Saat kunjungan pertamanya, pejabat Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Lilik Andriyani, menemui langsung tim Suara Muhammadiyah. Adapun agenda silaturahmi ditekankan bagaimana kampus berperan untuk mensosialisasikan gagasan dan pemikiran Muhammadiyah yang telah dipublikasi melalui majalah Suara Muhammadiyah.
Karena menurut Deni, amal usaha Muhammadiyah seperti Perguruan Tinggi, dengan latar belakang dosen dan karyawannya yang beragam, membutuhkan panduan berorganisasi maupun beragama sesuai dengan paham Muhammadiyah. Dan untuk mendapatkan panduan tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan produk pemikirannya melalui majalah Suara Muhammadiyah dan buku-buku produk majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
” Kami berharap, PTMA sebagai wadah intelektual Muhammadiyah, tidak asing dan tidak berjarak dengan majalah SM maupun produk-produk Tarjih, karena dari sini sumber pemikiran dan panduan keorganisasian dipublikasikan,” ungkap Deni.
Sebab menurut Deni, masih terdapat di beberapa kampus, yang tidak seimbang, antara jumlah sebaran majalah SM dengan jumlah dosen maupun karyawannya. Misalnya saja sesuai data yang ada di Suara Muhammadiyah, masih ada kampus besar di Semarang, yang jumlah langganan majalah SM nya hanya 15 eksemplar. Sementara kampus dan sumberdayanya cukup besar.
Sementara itu, hal yang berbeda saat melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Di kampus yang sedang bergerak maju ini, Tim SM disambut dengan ramah dan sangat baik oleh pihak Rektor dan seluruh Wakil Rektor.
Pihak kampus UMPP pun sangat setuju dengan kemitraan yang disampaikan pihak SM untuk memaksimalkan distribusi majalah SM maupun produk tarjih di lingkungan kampus. ” insyaAllah, kami sepakat dan berkomitmen untuk memaksimalkan pendistribusian majalah SM untuk dosen dan karyawan, termasuk produk-produk tarjih,” ungkap Nur Izzah Rektor UMPP.
Bahkan untuk memeriahkan peresmian gedung baru UMPP yang akan diresmikan pada tanggal 9 Oktober 2021 nanti, pihak kampus sepakat untuk menjadikan majalah SM sebagai salahsatu marchindes bagi peserta dan tamu undangan.
Selanjutnya, pada hari yang sama, Tim Suara Muhammadiyah melanjutkan rangkaian agenda di kampus Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC). Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam ini, Arif Nurudin, Rektor UMC yang juga merupakan rektor muda ini, menyambut baik gagasan SM. Sehingga, ia berkomitmen untuk mendistribusikan majalah SM untuk para mahasiswa khusus untuk para wisudawan/i yang akan berlangsung bulan Oktober 2021.
Menurutnya, UMC insyaAllah berkomitmen dan sepakat untuk menjadi perpanjangan tangan mensosialisasikan gagasan dan pemikiran Muhammadiyah di lingkungan kampus pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dan sebagai penutup agenda roadshow (18/09), Tim Suara Muhammadiyah berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut Tim SM diterima oleh Wakil Rektor II, Oni Syahroni M.Si. Dalam pertemuan tersebut, Oni Syahroni juga berharap dapat menjadi matarantai penyebaran media persyarikatan di lingkungan kampus. (Aris)