PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto ciptakan Comboran Sapi Organik, Peningkat Bobot, dan Penghilang Bau Kotoran. Mereka tergabung dalam tim PKM-K (Kewirausahaan) yang terdiri dari Noviani Nur Hayati (Ketua) Teknologi Laboratorium Medik D4, Indah Denissa Lestyaningrum (Anggota 1) Teknologi Laboratorium Medik D4, Syafira Dian Ergiana (Anggota 2) Teknologi Laboratorium Medik D4, Andra Risi Aditama (Anggota 3) Psikologi S1, dan Kurnia Ritma Dhanti, S. Si., M. Biotech (Dosen pendamping) Dosen TLM Fikes. Inovasi yang mereka lakukan sebagai hasil riset dari lingkungan peternakan terkhusus sapi.
Tim PKM-K UMP melihat bahwa Indonesia mempunyai potensi untuk mengembangkan usaha komoditas sapi potong yang dapat menunjang perekonomian dan pendapatan masyarakat. Sebagian besar masyarakat di Indonesia khususnya pedesaan sudah memelihara sapi secara ekstensif, skala kelompok, hingga skala besar secara mandiri.
Namun, produktifitas sapi potong masih tergolong rendah karena perolehan gizi dan bobot sapi yang belum maksimal. Hal itu disebabkan karena pemeliharaan masih bersifat tradisional dan pakan yang dipilih tergolong kurang bergizi. Selain itu, aktivitas beternak juga tidak pernah lepas dari bau kotoran sehingga menyebabkan rendahnya pengembangan peternakan sapi.
Berawal dari situlah, tim PKM-K UMP mempunyai gagasan yang dilatarbelakangi oleh kajian ilmiah untuk membuat produk comboran sapi guna menyelesaikan permasalahan tersebut. Comboran sapi organik merupakan inovasi produk pakan basah sapi organik dengan memanfaatkan bekatul dan jantung pisang sebagai bahan baku utamanya. Bahan utama ini kemudian difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgarius dan Bacillus subtillis yang bermanfaat sebagai penghilang bau kotoran sapi. Produk tersebut diberi nama “CowVit”.
Pemasaran usaha CowVit dilakukan melalui media promosi Instagram sebagai platform utama serta Whatsapp dan Facebook sebagai platform pendukung. CowVit dapat dipesan melalui Shopee, Whatsapp, Facebook, serta Instagram dengan harga Rp. 20.000 per kemasan dengan berat isi produk 2 kg. Comboran sapi ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan comboran sapi pada umumnya. Di antaranya, dapat meningkatkan bobot sapi secara cepat karena hasil fermentasi, menghilangkan bau kotoran, dan dikemas dengan menggunakan plastik ziplock untuk menjaga kualitas comboran.
Tim PKM-K UMP berharap produk CowVit tersebut dapat membantu peternak untuk mendapatkan pasokan comboran sapi dengan harga terjangkau dan memiliki keunggulan dalam peningkatan bobot dan penghilang bau kotoran. Selain itu, mereka juga berharap dengan adanya pemanfaatan bahan baku lokal dapat meningkatkan nilai jual dari jantung pisang dan bekatul. (Via)