Ibarat Benih yang Rusak Dibuang Orang

“Faham Liberalisme dan Komunis” Akan Tumbuh Kalau Jatuh di Lahan yang Subur

Membenahi BUMN dengan Spirit Pak Dirman

Foto Dok Ilustrasi Istaka

Ibarat Benih yang Rusak Dibuang Orang

“Faham Liberalisme dan KomunisAkan Tumbuh Kalau Jatuh di Lahan yang Subur

Oleh: M.Sun’an Miskan

Pentingnya Judul Pengajian Hari Bermuhammadiyah : “Menjaga Spirit Puritisasi Berislam di Tengah Serbuan Faham Liberalisasi dan Komunis dalam Perspektif Muhammadiyah.”

Judul pengajian ini sangat penting dan sangat akrab di telinga kami yang lahir tahun 1940 an.

Kami mengalami pemilu ke-1 1955 walaupun belum ikut mencoblos tetapi sudah ikut kampanye ke sana ke mari. Apalagi kalau kampanye itu diadakan oleh FAK ( Front Anti Komunis ). Suasananya jadi seperti perang meskipun itu perang ideologi: Antara Islam versus Komunisme, Marhainisme, Sosialisme alias Liberalisme.

Kami juga mengalami kehebatan Propaganda PKI (Partai Komunis Indonesia) di zaman ORLA (Orde Lama) dengan lagu “ Njer Genjer “nya yang meraung raung tiap hari di RRI (Radio Republik Indonesia). Yang kemudian gagal saat melakukan coup detat pada 30 September 1965 (G 30 S/ PKI). Gagal karena Allah Rabbul ‘Alamin masih melindungi RI ini dari kaum Atheis dan akibat salah perhitungannya para komperador komunis terutama DN Aidit (yang pada umur emosional, belum mapan hidupnya, umur 19 tahun sudah aktif politik praktis) atas kekuatan komunis, khususnya yang disusupkan di pemerintahan dan militer.

Ia sangka sudah mayoritas. Tatkala mereka unjuk gigi pada 17 Agustus 1965 dengan merebut Kantor Gubernur Jawa Timur dan menguasai acara perpeloncoan mahasiswa baru yang dipusatkan di Universitas Airlangga, kami sudah berani melawan mereka. Kami mahasiswa perpeloncoan dari FIAD (Fak Ilmu Agama dan Dakwah) Universitas Muhammadiyah Surabaya membuat drama pantomim menyindir mereka di halaman balai kota Surabaya bahwa dengan suara azan saja mereka akan rontok.

Mereka jumawa di Kota Pahlawan Surabaya , mereka lupa bahwa basisnya adalah di daerah pedesaan Kediri Selatan bukan di kota Pahlawan Surabaya. Begitu gagal melakukan pemberontakan, dalam waktu 1 (satu) minggu kekuatan mereka di Surabaya sudah dilumpuhkan dan asetnya diambil negara dan peruntukkan untuk organisasi anti komunis.

Kami juga mengikuti jatuhnya ORBA (Orde Baru) 1998 . Orde yang sebaliknyake Blok Barat Kapitalis ,Liberalis.

Karena IMF (Dana Moneter International), negara persekutuan Barat yang suka memberi pinjaman akan mrnggelontorkan pinjaman seberapa maunya dengan sarat untuk mendirikan industri di pusat pusat kota. Dibuat bangun pelabuhan udara dan laut mewah besar plus jalan tol yang menghubungkan antara pabrik dan pelabuhan tsb. Agar hasil pabrik mudah di expor.Dana utangan itu diletakkan di Bank Bank Konglemerat dan keluarga tertentu maka KKN merajalela.

Buruh wajib digaji murah, supaya pabrik untungnya besar. Agar buruh tidak memberontak harga beras wajib dimurahkan, petani akhirnya yang jadi korban. Akibat KKN inilah rakyat jadi anti pati pada para penguasa Orde Baru . Di tahun 1980 Geord Soros penguasa money changer, tahu bahwa di tahun tersebut Pemerintah harus mulai mengembalikan pinjaman dollarnya, maka suasana itu ia manfaatka dengan menaikkan harga dollar AS  menjadi  $ US 1 ,- = Rp.16.000 ,– dari harga yang semula $ US 1,– = Rp.3.500 ,–Maka ambruklah ekonomi Indonesia, dimulai dari ambruknya pabrik yang tidak dapat mengimpor bahan baku terutama plastik karena harganya melejit mengikuti harga dollar AS. Ambruklah Orde Baru dan membebani hutang tiap kepala rakyat Indonesia yang miskin itu Rp. 6.000.000 ,– ( enam juta rupiah).

Bangkrut pulalah bank–bank milik konglomerat.Akhirnya mereka pada lari tunggang langgang ke luar negeri membawa harta rakyat.Kalau mereka itu punya moral dan tahu diri bahwa ia lahir, makan dari  bumi Indonesia , tentunya kekayaannya hasil KKN itu diserahkan kepada negara yang sedang bangkrut seperti yang dilakukan konglomerat Thailand, negeri yang sama sama mengalami krisis moneter.

Kamipun sekarang ikut merasakan reformasi 1980 yang mati suri akibat money politik, main sogok dalam pemilihan umum oleh para pemodal,konglomerat yang dulu lari tunggang langgang ke luar negeri kena reformasi. Kini kembali yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin . Ketidak adilan nampak dimana-mana,

Pembangunan manusia yamg jadi andalan sebuah bangsa gagal . Global Innovation Index (GII ) mencatat tahun 2020 Indonesia masih berada pada posisi 85 dari 131 negara. Ini membuktikan bahwa Indonesia kalah bersaing dengan negara lain baik di tataran global maupun regional.

 

Menuhankan Hawa Nafsu adalah Termasuk yang Merusak Spirit Puritisasi Berislam

Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam kalah bersaing dengan negara lain baik di tataran Global maupun regional. bermula dari rusaknya spirit puritisasi dalam berislam.

Gerakan Puritisasi yang dipelopori Muhammadiyah adalah jangan sampai ajaran Tauhid itu kehilangan kemurniannya. Tercampur dengan berbagai kemusyrikan, berbagai tahayyul, Bid’ah dan Khurofat.

Kredonya ialah kalimat tauhid “ La ilaaha Illallah “ yang dalam tauhid uluhiyyah di sebutkan bahwa peribatan itu hanya kepada Allah SWT. Baik ibadah mahdloh atau ibadah ‘am, ibadah umum termasuk kegiatan ekonomi didalamnya.

Yang paling berbahaya lagi kerusakan keimanan, ketauhidan itu akaibat menuhankan hawa nafsu, menuhankan nafsu serakah manusia dalam mengeduk kekayaan alam yang lupa rambu rambu halal haram.Pasti masyarakat dan negera itu akan rusak meskipun banyak kalangan intelektualnya.

Firman – Nya QS Al Jasiyah 23 :

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ﴿ ٢٣﴾أ

[45:23] Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu–Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran

Menuhankan hawa nafsu untuk mengusai ekonomi, maka para pelakunya lalu melakukan riba, ngrente yang berlipat ganda dan lahirlah paham yang kita kenal dengan kapitalisme dan liberalisme.

Mari kita perhatikan perjalanan bangsa bangsa di dunia dibawah ini yang kemudian jadi negara Liberalis Kapitalis dan Komunis untuk kita jadikan pelajaran agar tidak menimpa negara kita.

Menuhankan Usaha Ekonomi dengan Segala Cara Melahirkan 2 (Dua) Revolusi: 1. Perancis ( 1789 ) dan 2. Bolshevik Rusia (1917)

Eropa pada awal abad 18 di kuasai oleh para raja, di amini gereja Romawi dan dibekengi militer. Louis ke XIV raja Perancis sampai mengatakan : Negara adalah saya . Di tangannya segalanya. Seiring dengan terjadi masa pembaharuan pemikiran tentang kemerdekaan lahirlah revolusi Perancis ( 1789 H ). Namun seiring Perancis menjadi negara industri berbasis kapitalis membuat kemiskinan dan kesengsaraan kaum pekerja , kaum buruh. Semula Monopoli dan Kapitalis itu di tangan para Feodal, para raja dan konconya sekarang beralih ke para pemilik pabrik para industrialis. Buruh menjadi papa kaena hanya diperas tenaganya. Semboyan persaudaraan dari Revolusi Perancis telah berubah menjadi penipuan dan persaingan.

Keadaan ini mendorong lahirnya Revolusi Bolshevik Rusia (Oktober 1917).Revolusi kaum buruh yang digerakkan Lenin dan Stalin dan melahirkan faham komunisme “ sama rata –sama rasa “. Bentuk ketidak adilan baru karena bermakna mereka yang berijazah sarjana ,sama gajinya dengan yang berijasah SD. Negara hanya boleh ada satu partai yaitu partai diktator komunis. Karena ingin melawan AS dalam perang dingin, maka beberapa negara sekitar Rusia diajak bergabung menjadi Sovyet Raya.

Karena tidak ada swasta, tidak ada perdagangan dan kemandirian. Negara dan partai mengurus seluruh kebutuhan rakyat, maka beban negara terlalu berat, kemiskinan malah meraja lela. Lahirlah glasnot (keterbukaan) dan prestorikanya (kemandirian) Gorbachev. Sebagai sekretaris jendral PKUS ( Partai Komunis Uni Sovyet) menghendaki ada keterbukaan dalam segala hal termasuk kemandirian ekonomi.Maka negara negara boneka Sovyet Raya menjadi separatis dan memisahkan diri dari Sovyet Raya.

Maka bubarlah Sovyet Raya dan tinggal Rusia menjadi negara sendiri lagi.Kebebasan berdagang dan berusaha inipun di adop oleh negara komunis Cina dimana desa komunal (ikatan desa) dibubarkan dan dikembalikan ke budaya Cina bahwa desa itu harus mandiri tulang punggung negara , ia juga dari turun temurun sebagai  pusat perdagangan bebas. Komunis Cina hanya berupa kekuasaan administrasi negara tetapi rakyatnya sudah menganut kapitalis.

Sewaktu kami berkunjung ke Beijing Desember thn 2016 di tengah kota tertulis slogan “Kami Sedang Mencari Harmoni”. Mereka dalam kebingungan. UUD yang dulu pasal 1-nya anti agama sekarang agama boleh bebas bergerak.

Jadi selama belahan dunia Barat (Kapitalis Liberalis) dan belahan Timur (Komunis) belum berpegang wahyu Al-Qur’an maka mereka terus akan mengalami kebingungan, akibat dosa yang mereka perbuat terutama melakukan Riba dan Monopoli baik oleh pemilik kapital atau oleh negara..

Seperti Topik Pengantar Pengajian Ini,  Maka : “ Ibarat Benih Yang Rusak, Dibuang Orang, Itu Faham Liberalisasi Dan Komunis  Akan Tumbuh Kalau Jatuh Di Lahan Yang Subur

Lahan yang subur untuk tumbuhnya benih yang rusak tersebut baik faham liberalisasi dan komunis ada di negeri ini yaitu ketidak adilan sosial ekonomi ada di mana-mana, akibat money politik yang dimainkan oleh konglomerat dalam pemilu untuk memenangkan pionnya. Segelintir konglomerat yang jaya dan rakyat banyak sengsara.

Muhammadiyah sebagai gerakan puritisasi harus mengembalikan sistem ekonomi seperti pokok pokok yang diajarkan Al Quran dan As Sunnah. Ekonomi diraih dengan jual beli ( bai’), tergabung di sana ada produsen, konsumen dan distributor seperti yang disebutkan dalam pedoman hidup Islami Warga Muhammadiyah. Dilarang Riba dan wajib zakat bagi yang mampu.

Islam Mengajarkan Jalan Tengah, Silahkan Kumpulkan Kekayaan Ekonomi Lewat Bisnis, Lewat Ba’i tetapi jangan Riba dan Memonopoli.

Firman Nya :

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿ ٢٧٥﴾ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿ ٢٧٥﴾

[2:275] Orang–orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang–orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni–penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya

Harta milik rakyat harus dialokasikan sesuai undang undang dasar. Bagi RI yaitu pasal 33 UUD 45  yaitu ekonomi berdasarkan koperasi dan ini sesuai dengan firman Allah yang melarang untuk melakukan monopoli baik oleh negara seperti Komunis atau monopoli pemilik modal seperti kaum kapitalis liberalis:

مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ ۚ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿ ٧﴾

[59:7] Apa saja harta rampasan (fai–i) yang diberikan Allah kepada Rasul–Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota–kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak–anak yatim, orang–orang miskin dan orang–orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang–orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

Muhammadiyah dengan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Hasil Muktamar Ke 44 Jakarta tahun 2000 Menggerakkan Warganya untuk Peduli Ekonomi, dalam Kehidupan Berbisnis.

Penjelasan bab ke VII ini dapat dipelajari secara rinci pada pedoman hidup Islamy Warga Muhammadiyah pada “Bagian Ketiga “ huruf f , tentang kehidupan dalam bisnis.

f.1. Kegiatan bisnis–ekonomi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Sepanjang tidak merugikan kemaslahatan manusia, pada umumnya semua bentuk kerja yang diperbolehkan, baik dibidang produksi maupun distribusi ( perdagabgan barang dan jasa ). Kegiatan bisnis barang dan jasa itu, haruslah berupa barang dan jasa yang halal dalam pandangan syariat atas dasar suka rela ( an taraadlin ).

Dan tuntunan pada f.2 , berikutnya sampai f.13

Pada f.13 ini dijelaskan “ kepada mereka yang menerima harta sudah pasti, pada batas tertentu, harus menunaikan kewajiban zakat sesuai dengan syareatDan dianjurkan untuk memberi infaq dan sodaqoh sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan”.

Muhammadiyah Jakarta yang ada di Jendelanya Indonesia Berusaha ke sana Menjadi Uswah Hasanah

Muhammadiyah Jakarta, khususnya yang merupakan program unggulam PWM DKI sekarang ini akan segera menyelesaikan pembangunan gedung dakwah dan masjid at Taqwa. Diharapkan ini sebagai icon Muhammadiyah Jakarta. Tentu Gedung 5 lantai tersebut diusahakan untuk menjadi sumber ekonomi dan pendanaan organisasi. Yang jelas lantai dasar akan diusahakan menjadi arena parkir bagi warga persyarikatan dan masyarakat sekiarnya yang berbayar.

Diusahakan di lantai dasar ada persewaan untuk ATM bagi bank karena letaknya yang strategis sebagai daerah perkantoran, perdagangan dan pendidikan. Pada lantai ke V dijadikan balai pertemuan yang semua pihak dapat menyewa tempat tersebut. Agar dapat memberi manfaat bagi pemilik gedung dan penyewanya.Lantai satu untuk masjid dan sudah di pakai, lantai II untuk kantor secretariat PWM DKI. Masih ada 2 lantai yaitu 3 dan 4 tentu kalau bisa diharapkan jadi tempat usaha yang produktif. Bisa sebagai kantor induk koperasi Muhammadiyah dll nya.

Untuk itu mohon kiranya bapak Prof.Dr,H,Sudarnoto Abdul Hakim,M.A memberikan pencerahan kepada kami bagaimana MENJAGA SPIRIT PURITISASI BERISLAM DI TENGAH SERBUAN FAHAM LIBERALISASI DAN KOMUNIS DALAM PERSPEKTIF MUHAMMADIYAH di kekinian ummat dan bangsa.

Demikian pengantar pengajian ini disampaikan semoga bermanfaat.

Mari kita buka acara Pengajian Hari bermuhammadiyah ini dengan membaca Basmalah :

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Nasrun Minallah Wa fathun Qorib wa basyiril Mukminin.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

M.Sun’an Miskan, Ketua PWM DKI

Exit mobile version