PADANGPANJANG, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya memberikan edukasi penyelenggaran jenazah covid-19, sebanyak 77 santri kelas XII Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang mengikuti pelatihan penyelenggaraan jenazah covid.
Bertempat di aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UM Sumbar, kegiatan ini dibuka oleh Mudir Pesantren Kauman Muhamamdiyah yang diwakili oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, Nicky Sondra, Lc. Jumat, (24/9).
Dalam paparannya Nicky Sondra berpesan agar seluruh santri mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya.
“Kita mesti peka dengan keadaan sekitar, bisa jadi yang akan menjadi korban ada keluarga kita, saudara kita ataupun tetangga kita” Ungkapnya
Menghadirkan pemateri dari Tim Penyelenggaraan Jenazah Covid-19 RSUD Kota Padang Panjang, Ustadz Arab Mustakribah, S.Pd.I kegiatan berlangsung selama tiga jam dengan agenda paparan materi serta diakhiri dengan praktik penyelenggaraan.
Di tempat terpisah mudir Pondok Pesantren, Dr. Derliana, MA mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu terobos pesantren untuk memberikan bekal kepada santri.
“Kita tidak tahu sampai kapan covid-19 ini akan berlanjut. Bisa jadi ke depannya di tengah-tengah masyarakat tempat santri kita tinggal ada yang meninggal karena covid-19. Nah, santri yang telah kita bekali ini dapat menggunakan ilmunya untuk penyelenggaraan jenazah.” Ungkapnya.
Selanjutnya menurut Derliana, program penyelenggaraan jenazah itu sudah ada setiap tahunnya, hanya saja saat ini karena berhubungan dengan covid maka penyelenggaraannya diarahkan terhadap jenazah covid.
“Sudah ada setiap tahun, bahkan ini menjadi salah satu nilai praktek santri kita. Berhubung tahun ini kita masih dilanda pandemi makanya penyelenggaraan kita arahkan kepada jenazah covid.” Lanjutnya.
Nurul Izaty, salah satu santri yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku baru kali ini melihat praktek penyelenggaraan jenazah covid. Santri asal Sumatra Utara ini merasa senang mengikuti kegiatan ini.
“Alhamdulillah, senang sekali dapat mengikuti kegiatan ini. Sangat bermanfaat untuk dipraktekkan di tengah-tengah masyarakat. Ana baru kali ini melihat prosesinya karena selama ini jenazah sudah di dalam peti,” tuturnya.
Di akhir kegiatan tiga orang santri langsung disuruh mempraktekkannya. Ketiga-tiganya sangat lancar memperagakan prosesi penyelenggaraan jenazah covid-19. Bermula dari pemakaian Alat Pelindung Diri yang sesuai standar kesehatan hingga mengafani jenazah. (je darwis)