BOYOLALI, Suara Muhammadiyah – Pembukaan Musyawarah Wilayah XXIV Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Tengah dilakukan di SMK Muhammadiyah 4 Boyolali pada Jumat (24/9/21).
Pada pembukaan itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin datang langsung ke lokasi di mana Musywil di gelar. Meski hadir langsung ke lokasi, namun Taj Yasin tetap dengan protol kesehatan yang ketat.
Ia tetap memakai masker dan juga menjaga jarak, begitu juga dengan para peserta Musywil yang melakukan hal serupa. Orang nomor dua di Jawa Tengah itu datang dengan batik cokelat dan peci hitam.
Menurut Taj Yasin Muswyil yang di gelar secara hybrid itu salah satu pilihan yang tepat. Pasalnya kondisi saat ini kata Yasin memang belum memungkinkan dilakukan secara full luring.
Yasin melanjutkan, hal serupa juga berlaku untuk sekolah-sekolah. Sekolah boleh melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) jika semuanya sudah divaksin dan sudah lolos verifikasi dari pemerintah daerah setempat.
Taj Yasin menambahkan, dalam momen Musywil IPM ini maka program dan pergerakan IPM yang baru akan segera dimulai. Taj Yasin berharap program-progam tersebut adalah program yang baik, dan kami menunggu untuk diajak bekerja sama.
Tidak hanya itu, Taj Yasin juga percaya bahwa gerakan-gerakan yang dilakukan oleh IPM di Jawa Tengah ini didedikasikan untuk anak-anak atau pelajar. Sehingga pemerintah sangat menanti untuk berkolaborasi.
Kata Taj Yasin, jadi pemimpin dan mengemban amanah itu berat, dan tanggung jawabnya besar. “Maka dari itu siapapun yang terpilih menjadi ketua nanti harus bisa menjaga amanah itu dengan baik” jelasnya. (BN)