Dorong Budaya Literasi, SM kembali Kunjungi PTM di Jawa Timur

Dorong Budaya Literasi, SM kembali Kunjungi PTM di Jawa Timur

SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Semangat untuk memperkuat budaya literasi di lingkungan mahasiswa terus dilakukan oleh Suara Muhammadiyah (SM). Upaya ini dilakukan dengan cara bersilaturahmi dan berdiskusi dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah & Aisyiyah (PTMA).

Kunjungan dan silaturahmi kali ini dilakukan oleh SM dengan bersinergi bersama Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang ada di Jawa Timur. Setidaknya dalam 2 hari ini, (23-24/09), Tim SM yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah, Deni Asyari, berkunjung ke 6 perguruan Tinggi Muhammadiyah di Jawa Timur.

Diantaranya, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Muhammadiyah Madiun, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Universitas Gresik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, Deni menyampaikan, bahwa pikiran-pikiran Muhammadiyah, terkait keagamaan maupun sosial kebangsaan yang dipublikasi melalui majalah SM maupun melalui buku-buku hasil fatwa majelis Tarjih, dapat menjadi referensi dalam proses internalisasi ideologi Muhammadiyah di kalangan mahasiswa maupun masyarakat.

Maka Deni berterimakasih kepada PTM yang selama ini, konsisten menggunakan media persyarikatan (Suara Muhammadiyah) maupun buku-buku hasil pikiran para Pimpinan Muhammadiyah maupun Tarjih di lingkungan kampus.

Sebaliknya, sungguh sangat disayangkan, jika para pemangku kebijakan di PTM yang tidak tahu dengan pikiran-pikiran Muhammadiyah, sehingga tidak antusias menjadikan majalah SM maupun buku-buku produk Tarjih sebagai sesuatu yang penting bahkan wajib.

“Kami sangat apresiasi kepada PTM seperti UM Surabaya, UM Lamongan, UM Ponorogo, UM Gresik, UM Madiun, yang antusias dan konsisten menjadikan media persyarikatan sebagai kebutuhan ideologis dan organisasi. Namun sangat disayangkan, masih ada kampus besar yang belum menjadikan media warisan KH Ahmad Dahlan ini sebagai sesuatu yang penting,” ungkap Deni.

Sementara itu, saat berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD), Mujahidin, Rektor menyambut baik atas gagasan yang disampaikan oleh Suara Muhammadiyah. Upaya untuk mendukung dan bersinergi untuk berkembang bersama antar amal usaha Muhammadiyah. UMMAD, sebagai kampus baru atas penggabungan dua perguruan tinggi Muhammadiyah ini, akan ikut serta mensosialisasikan produk pemikiran Muhammadiyah, khususnya majalah maupun produk tarjih yang bersifat ideologis.

Arifin, Wakil Rektor 2 Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) juga mengapreasi agenda silaturrahim Suara Muhammadiyah ke kampusnya. Semangat yang digaungkan melalui dakwah literasi diharapkan bisa diwujudkan karena selama ini dinilai masih belum bisa berjalan secara maksimal. Selanjutnya, akan mengajak dosen dosen untuk terlibat aktif dalam kepenulisan. Selain itu, business center kampus yang saat ini sedang dikembangkan, produk pemikiran tarjih maupun Suara Muhammadiyah dalam memenuhi kebutuhan warga Muhammadiyah bisa menghadirkan SM Corner sebagai mitranya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Eko Budi Laksono, menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik ini, massifitas pemikiran maupun produk Muhammadiyah perlu bersinergi dengan kampus. InsyaAllah, UM Gresik akan siap menjadi bagian menghadirkan SM Corner sebagai pusat literasi dan bisnis di Gresik.

Sedangkan Wakil Rektor III, Ma’ruf Sya’ban yang dikunjungi oleh Tim Suara Muhammadiyah di Gedung menara At Tauhid, menyambut baik gagasan Suara Muhammadiyah untuk mendorong penguatan ghirah literasi melalui kampus. “InsyaAllah saya akan berembug dengan rektor, agar mahasiswa juga disiapkan untuk menguasai memahami pemikiran-pemikiran Muhammadiyah dan Tarjih,” ungkapnya.

Dalam kesempan lain, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, juga siap untuk menjadi bagian gerakan literasi. Apalagi selama ini, menurut penuturan Happy Susanto, UM Ponorogo sangat antusias mensosialisasikan majalah maupun produk Tarjih di lingkungan dosen dan kampus. Selama ini, UM Ponorogo sudah menjadi pelanggan setia majalah SM sekitar 200 dosen.

Hanya saja, dalam kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, gagasan ini akan didiskusikan di internal, khusus untuk melanggan majalah Suara Muhammadiyah di lingkungan dosen. Karena menurut wakil rektor III, Eko Hardiansyah, selama ini, memang belum ada sosialisasi dari kampus kepada dosen, sehingga jumlah pelanggan majalah SM di kampus ini sangat sedikit. Dan sesuai data dari Suara Muhammadiyah, jumlah pelanggan di UMSIDA masih 1 eksemplar. (red)

Exit mobile version