GRESIK, Suara Muhammadiyah – Sebagai bentuk penguatan Dakwah Islam Wasathiyyah di Media Sosial kepada para aktivis digital, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berikan pembekalan bagaimana peran dakwah di era digital, kegiatan ini dilaksanakan di hotel Horison GKB Gresik, Jawa Timur, Sabtu (25/9/2021).
Hadir pada gelaran ini sekaligus sebagai keynote speech Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.Si (Ketua PP Muhammadiyah) yang menyampaikan Peran Dakwah Muhammadiyah Dalam Mengarusutamakan Wasathon Islam di Media Sosial. Narasumber kedua, Makroen Sanjaya (Diretur tvMu) serta Dr. Rulli Nasrullah, M.Si (Praktisi Media Sosial) dan merupakan Program kerja sama dengan Kemenko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Pembekalan dikemas dalam workshop dan webinar ini diberikan kepada puluhan da’i, penulis, aktivis Muhammadiyah serta media informasi yang terafiliasi dengan Muhammadiyah. Mengingat saat ini merebak dimedia sosial (Medsos) yang sering liar dan tak terkendali cenderung hoaks. Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk menggerakkan dakwah digital dan kampanye Islam wasathiyyah (moderat).
Mereka yang hadir merupakan utusan dari 10 MPI Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Jawa Timur sesuai undangan yang diterima masing-masing MPI PDM, tidak semua peserta bisa mengikuti program yang dilaksanakan secara luring. Selain itu secara daring juga diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia.
Ada syarat yang harus dimiliki peserta yang diverifikasi oleh panitia, diantara syarat yang harus dimiliki calon peserta adalah memiliki sepak terjang sebagai penulis, mubalihg, atau aktivis yang dibuktikan dengan karya yang telah dihasilkan dan akan diseleksi dan diverivikasi oleh MPI PP Muhammadiyah dan merupakan ladang jihad dakwah baru selain yang offline.
Tak hanya itu, dari hasil penguatan ini nantinya mereka juga harus dapat melebarkan sayap dakwah digital dengan berbagai rekaman video atau vlog yang berisi konten-konten positif yang sejalan dengan nilai-nilai Islam moderat. Selain itu, peserta yang saat ini 80% banyak bermain dimedsos seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube diharapkan punya komitmen untuk terlibat aktif, sebelum, pada saat, dan setelah program berlangsung.
“Program ini memang akan memberikan penguatan kapasitas kepada para dai, penulis, aktivis Muhammadiyah serta media informasi untuk mengampanyekan Islam wasathiyyah. Apalagi, ketika negeri ini masih dibayang-bayangi oleh sikap ekstrem dan intoleran yang ditandai penyebaran ujaran kebencian dan propaganda untuk memecah belah antar umat beragama dan antar sesama anak bangsa,” tegas Dr Muchlas, MT, Ketua MPI PP Muhammadiyah, saat pembukaan acara.
Karena itu, sepulang dari kegiatan ini peserta memiliki satu karakter dakwah yakni Dakwah Islam Wasathiyyah yang akan mengantarkan Muhahammadiyah sebagai gerakan Islam moderat dan berkemajuan. Dan akan selalu serius untuk mengarusutamakan dakwah itu di media sosial dan bisa dikembangkan didaerah masing-masing.(Rizkie Andri)