Proyek Kemanusiaan, Mahasiswa Ditantang Berkontribusi Nyata

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Drs. Eko Suroso, M.Pd. Purwokerto melepas 23 mahasiswa di lingkungan FKIP untuk diterjunkan pada proyek kemanusiaan, Senin (27/9/2021). Pelepasan ditandai dengan penyerahan ke-23 tersebut kepada Kepala Harian BPBD Banyumas Ariono Poerwanto di Markas Palang Merah Indonesia Purwokerto di Jln. Adyaksa 08 Purwokerto.

“Dalam proyek kemanusiaan ini, FKIP bermitra dengan PMI BPBD Purwokerto. Kita berharap, mahasiswa UMP mampu memberikan kontribusi nyata dalam bidang kemanusiaan dengan melakukan pendampingan terkait kegiatan yang dilaksanakan PMI, misalnya workshop dokter kecil, menjadi relawan, atau pengelolaan UKS,” kata Dekan FKIP yang didampingi Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dedy Irawan, M.Pd. dan Ketua Prodi PKn Dr. Elly Hasan Sadely, M.Pd.

Dikemukakan, proyek kemanusiaan ini merupakan bagian dari kegitan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kebetulan, dua program studi di lingkungan FKIP mengambil proyek kemanusiaan bermitra dengan PMI. MBKM sendiri dimaksudkan untuk menyiapkan lulusan UMP  yang tangguh dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat di era revolusi industri 4.0.

“Kompetensi mahasiswa harus semakin diperkuat sesuai dengan perkembangan yang ada. Maka, diperlukan link and match antara lulusan pendidikan tinggi bukan hanya dengan dunia usaha dan dunia industri tetapi juga dengan masa depan yang semakin cepat mengalami perubahan,” kata Eko Suroso.

Dalam hal ini, Program Studi PGSD dan PKn, kata Dekan FKIP, ditantang untuk mengembangkan kurikulum yang adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tanpa keluar dari tujuan dalam menghasilkan lulusan sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditentukan.

MBKM, kata Eko Suroso, dapat meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan. Dengan program experiential learning, dengan jalur yang fleksibel diharapkan Prodi PGSD dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.

Pengalaman terbaik

Sementara itu Ketua Prodi PGSD Dedy Irawan menjelaskan, MBKM UMP diperuntukkan bagi program sarjana dan program sarjana terapan di luar bidang kesehatan. Program ini diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman terbaik (best practices) dari berbagai kegiatan baik di dalam dan di luar kampusnya sendiri yang diakui sebagai bentuk kegiatan pembelajaran akademik.

“Kegiatan yang dapat dilakukan selama berstatus sebagai mahasiswa dengan perolehan setara dengan 20 SKS. Kita telah menyusun kurikulum MBKM ini dan implementasi agar dapat menjadi sarana untuk menyelaraskan profil lulusan dan kurikulum Prodi PGSD UMP dengan profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan,” kata Dedy Irawan.

Ia menjelaskan,  perumusan Program Kurikulum dan Implementasi MBKM ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan lapangan akan pentingnya mempertemukan calon lulusan dengan dunia kerja. Dengan demikian, PGSD dapat turut mewujudkan visi UMP dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sebagai kader umat dan kader bangsa, dengan dua titik tumpu utama, yaitu upaya penguatan iman dan takwa kepada Allah SWT dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Dengan demikian, memungkinkan UMP untuk berkembang sebagai pusat unggulan di masa depan yang dapat dibanggakan oleh bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Banyumas dan sekitarnya,” ujar Dedy Irawan. (tgr)

Exit mobile version