BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Petani bukanlah sebuah profesi yang hanya berkutat di ladang, kebun, atau sawah. Namun, profesi petani bisa menjadi sangat luar biasa makna dan aplikasinya manakala kita belajar banyak hal mengenai pertanian di lembaga pendidikan tinggi tepercaya.
Pendidikan untuk pertanian mulai dari tingkat sarjana (S-1), master (S-2), hingga doktor (S3) ada dan dipelajari di berbagai kampus di seluruh pelosok Indonesia.
Salah satu kampus di Kota Bandung yang menawarkan hal itu yakni Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) yang sudah memiliki program studi yang berhubungan dengan pertanian yaitu Program Studi Agribisnis.
Ketua Program Studi Agribisnis UMBandung Utan Sahiro Ritonga, SP., M.Sc., mengatakan bahwa agribisnis itu terdiri atas gabungan dua kata, yaitu pertanian dan bisnis.
Jurusan yang mengacu pada tindakan ekonomi tersebut memiliki ruang lingkup yang begitu luas. Misalnya seperti pada bidang perkebunan, kehutanan, peternakan, dan sebagainya.
”Dan untuk menguasai semua itu dibutuhkan satu pemantapan pengetahuan melalui proses pembelajaran dimana disebut dengan program studi, baik itu pada jenjang tingkat sarjana, tingkat master, sampai dengan doktor,” ucap Utan, dikutip dari program “Tanya Dosen” yang tayang di Youtube UMBandung, Senin (27/09/2021).
Utan menjelaskan, Prodi Agribisnis UMBandung melakukan praktik perkuliahan berbasis pada student centered learning atau pembelajaran yang berpusat pada keaktifan mahasiswa saat dalam proses pembelajaran.
”Proses pembelajaran tidak hanya di kelas, tetapi juga di kebun percobaan, laboratorium hasil, dan analisis usaha,” lanjutnya.
Praktik yang dilakukan oleh para mahasiswa Prodi Agribisnis tidak hanya bertani, tetapi begitu luas cakupannya untuk bisa dieksplorasi oleh para mahasiswa Agribisnis itu sendiri.
”Jadi, praktiknya itu tidak hanya bertani atau budidaya tanaman. Kita akan praktik di sini bagaimana mengolah hasil-hasil pertanian itu menjadi prodak pangan yang bisa dipasarkan dan kita juga akan mempraktikkan bagaimana melakukan survei konsumen, survei di pasar, dan survei di perdesaan,” ujar Utan.
Selain itu, para mahasiswa yang sudah lulus dari Prodi Agribisnis juga memiliki kesempatan pekerjaan yang luas, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.
”Saya rasa ini menjadi peluang sangat besar bagi calon sarjana dan sarjana Program Studi Agribisnis UMBandung,” jelasnya.
Prodi Agribisnis UMBandung memiliki visi menjadikan program studinya sebagai program sarjana berbasis Agripreneurship Islam dan mengajarkan mahasiswa untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dalam mengelola unit-unit usaha pada bidang agribisnis.
”Dengan demikian, diharapkan ke depannya agribisnis akan melahirkan para sarjana yang siap mengembangkan berbagai unit usaha bidang agribisnis untuk memberikan kontribusi terhadap perkembangan masyarakat dengan dilandasi etika dan moral,” pungkas Utan. (Firman Katon)