MALANG, Suara Muhammadiyah – Gagasan kreatif dan kompetensi berwirausaha (enterpreneurship) ditunjukkan pelajar SMK Muhammadiyah 7 (SMK MUTU) Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (30/9/2021). Kreativitas berwirausaha ini tampak dari 20 stand startup yang bergabung di acara Gelar Produk SMK MUTU Expo 2021 yang digelar di lapangan sekolah setempat.
Sejak pagi, stand startup yang dikelola tim pelajar SMK MUTU ini menarik pengunjung pameran. Bisnis startup ini bermacam-macam. Ada yang berisi bisnis kuliner, produk farmasi, penjualan kosmetik dan perawatan, aksesoris, hingga disain kaos dan jasa tata kecantikan dan aksesoris.
Para siswa yang bergabung dalam pengelola wirausaha startup ini juga tampak antusias melayani pengunjung. Sebagian besar cukup fasih dan komunikatif menjelaskan produk atau pun jasa yang menjadi usahanya.
Dian Wahyu Anggoro misalnya, merupakan wirausaha pelajar SMK Mutu yang menggeluti jasa wedding organizer. Ia memamerkan produk rias pasangan model yang dirias dengan busana adat Sunda. Ia mengaku masih menjalani bisnisnya setahun terakhir. Menariknya, keahlian tata rias wedding dipunyai secara otodidak, dan lebih banyak belajar dari tutorial YouTube.
“Pengalamannya cukup banyak ya, bagaimana menjalankan bisnis jasa ini awalnya dari modal uang saku sekolah untuk membeli alat-alat rias. Pernah juga malah harus jual hape. Tapi sekarang sudah bisa hasilkan omset sampai Rp 8 juta,” ungkapnya.
Lain halnya, sejumlah siswa jurusan TKJ dan Multimedia, yang memamerkan sejumlah produk digital printing. Kreasi disain ini dijadikan produk kaos maupun aksesoris gelas dan mug yang bisa dijual. Produk disain yang dipamerkan diantaranya adalah disain gambar gedung Titanium Building, yang menjadi ikon kebanggaan SMK Muhammadiyah 7.
Produk lainnya, adalah produk yang dibuat siswa program keahlian farmasi. Seperti cairan ataupun gel disinfektan, pencuci piring, hingga minyak aroma terapi dan ekstrak herbal jahe merah.
Berbagai kreativitas dan ide bisnis startup pelajar SMK MUTU ini memang menarik. Karuan saja, kemampuan mereka juga ditunjang dengan mentoring khusus dari praktisi konsultan dan motivasi enterpreneur.
“Kreativitas bisnis mereka ini cukup potensial sebagai startup. Ada setidaknya 40 persen dari startup pelajar yang sudah bagus dan prospektif. Sementara, yang lainnya memang harus lebih banyak dimotivasi,” kata Direktur SIBS Training, Bara Susanto, yang menjadi mentor enterpreneurship startup SMK MUTU.
Dikatakan, produk ini diketahui sebagian sudah dijalankan sebelumnya dalam usaha keluarga, sisanya dimulai sendiri siswa yang menginkubasi dirinya tentang bisnis startup. Bahkan, lanjutnya, ada beberapa kelompok startup pelajar SMK MUTU yang tampak lengkap dengan profil dan rencana bisnis sebelumnya.
Diungkapkan, ada beberapa hal yang penting untuk dikuasai startup. Yakni skills offline yang terdiri dari sejumlah kemampuan yang sangat penting diterapkan. Diantaranya, personal branding, public speaking, presentasi (display), negosiasi bisnis, foto/videografi dan disain grafis.
“Berbagai skill offline bisnis seperti ini lalu ditunjang dengan kemampuan digitalisasi. Tetapi, modal utama startup enterpreneur adalah motivasi untuk bisa mandiri. Dan ini juga penting dimunculkan dalam situasi lingkungan keluarga,” tandas Bara.
Pihak SMK Muhammadiyah 7 sendiri memberi perhatian khusus bagi potensi dan kemampuan wirausaha siswanya ini. Atensi tersebut sebagai orientasi penguatan calon lulusan yang memang ingin menjadi enterpreneur. Yakni, membuka kelas kewirausahaan dengan fasilitasi mentoring khusus untuk membekali siswa keahlian menjalankan bisnis. (choirul amin)