Benarkah Islam Diskriminatif terhadap Perempuan?

Benarkah Islam Diskriminatif terhadap Perempuan?

Islam itu sendiri merupakan agama yang di dalamnya sangat menghargai dan menghormati laki-laki dan perempuan dihadapan Allah SWT secara mutlak. Dalam Islam laki-laki dan perempuan dianggap setara sebagai makhluk Allah SWT karena pada dasarnya keduanya akan terus saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Al-Qur’an mengajarkan bahwa kedudukan orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan itu sama, maka dari itu keduanya harus memperoleh keadilan yang setara dimata Allah SWT dan keduanya berhak untuk mendapatkan rahmat Allah. Islam sebagai rahmatan lil Alamin telah memposisikan perempuan pada tempat yang mulia dan tidak ada diskriminasi peran diantara laki-laki dan perempuan ini.

Sebelum Islam datang, perempuan memang tidak memiliki kebebasan hidup melainkan banyak merasakan penderitaan. Bahkan, perempuan sepenuhnya berada di bawah kekuasaan laki-laki. Perempuan begitu ditindas, tidak memiliki hak apapun atas laki-laki. Namun, begitu Islam datang, hak-hak atas perempuan sepenuhnya diberikan kepada perempuan dengan tidak adanya diikut campuri terkecuali hal tersebut sudah mendapatkan izin darinya.

Islam pun sudah menghapus tradisi Jahiliyah yang pada awalnya sangat mendiskriminatif terhadap perempuan, tidak ada lagi diskriminasi peran laki-laki dan perempuan, seperti yang ada di dalam QS. Al-Hujurat ayat 13 yang menjelaskan bahwa antara perempuan dan laki-laki tidak adanya perbedaan.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (izh)

Exit mobile version