Menjadi Penulis Produktif Mencerahkan Ummat

Menjadi Penulis Produktif Mencerahkan Ummat

SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Majellis Tabligh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah mengadakan Workshop Penulisan “Menjadi Penulis Produktif Mencerahkan Ummat”, yang diselenggarakan hari Ahad, 26 Shafar 1443 H bertepatan dengan 3 Oktober 2021.

Kegiatan yang akan berlangsung selama 8 kali setiap hari Ahad, diawali pada hari ini, dan akan dilaksanakan pada hari Ahad selanjutnya, yaitu tanggal 10, 17, 24 Oktober dan 7, 14, 21, 28 November 2021 secara online melalui Zoom Meeting dan ditayangkan di link YouTube. Kegiatan diikuti oleh peserta yang merupakan utusan dari Kabupaten/Kota se Jawa Tengah dan beberapa peserta dari luar Jawa Tengah.

Kegiatan diawali dengan acara pembukaan, dilanjutkan sambutan oleh Ibu Hj. Lintal Muna, M. Ag., sebagai ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah yang sekaligus membuka dengan resmi Workshop Penulisan. Disampaikan oleh ketua Majelis Tabligh, bahwa kegiatan ini merupakan mentoring berkelanjutan yang akan ditindaklanjuti dengan publikasi artikel dan penerbitan buku dari para peserta. Pada masa pandemi ini, untuk menerapkan dakwah bil lisan agak sulit direalisasikan, sehingga dakwah dapat dilakukan dengan media berupa tulisan.

Sambutan berikutnya oleh Wakil Ketua IV Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah, selaku koordinator Majelis Hukum dan HAM dan Majelis Tabligh, Ibu Dr. Hj. Sri Gunarsih, S. H., M. H., yang memberikan semangat kepada para peserta, untuk selalu berdakwah, sesuai dengan yang terdapat di Qur’an Surat Al-Alaq, kita diwajibkan untuk membaca, dan diikuti dengan kewajiban untuk menulis.

Workshop dipandu oleh Uswatun Hasanah, dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu narasumber pertama, merupakan Pimpinan Redaksi Suara ‘Aisyiyah, Hajar Nur Setyowati, S.S., S. Thi., M. A. dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber kedua, Nur Ngazizah, S.Si., M. Pd. selaku dosen di Universitas Muhammadiyah Purworejo yang akhir bulan lalu, September 2021 dinobatkan sebagai Dosen Berprestasi, yang juga aktif sebagai penulis terbaik versi Online Suara Muhammadiyah dan Penulis bersertifikat BNSP.

Sebagai narasumber, Hajar Nur Setyowati, S.S., S. Thi., M. A., menyampaikan materi Menulis di Media dengan memberikan lima karakter gerakan ‘Aisyiyah sebagai branding, yaitu sebagai gerakan Islam berkemajuan, gerakan perempuan berkemajuan, gerakan praksis amal usaha, gerakan komunitas akar rumput, serta gerakan berwawasan kebangsaan dan kemanusiaan universal.

Selanjutnya, Hajar Nur Setyowati, S.S., S. Thi., M. A., menyampaikan alasan kita menulis, motivasinya, apa dan bagaimana karakter era digital, pengertian artikel, hal-hal yang harus dilakukan sebelum menulis, cara mendapatkan ide/gagasan menulis, langkah yang harus ditempuh dalam menulis, cara membuat kerangka tulisan, model pembuka tulisan, beberapa contoh kalimat pembuka dan penutup, pengertian berita, hal-hal yang layak menjadi berita, ragam berita, cara menulis berita, 5W1H yang harus ada dalam berita, isi berita, beberapa contoh berita, dan tentu saja untuk selalu mencantumkan foto berita.. Sebagai pimpinan redaksi Suara ‘Aisiyah, beliau juga memaparkan jenis rubric yang terdapat di majalah Suara ‘Aisyiyah.

Sebagai narasumber kedua, Nur Ngazizah, S.Si., M. Pd., menyampaikan beberapa tips untuk menghindari Prokrastinasi ketika menulis, yaitu: kita harus menyediakan waktu khusus untuk menulis setiap harinya, saat kita menulis, maka kita harus mematikan media social, jika ide muncul, segera untuk menulis ide yang muncul tersebut, di manapun, kapanpun kita berada, kita memberitahu kepada teman-teman, orang-orang terdekat kita, tentang komitmen menulis kita, dan ketika kita mengalami kebuntuan, jangan pernah berhenti untuk tetap menulis.

Beliau juga menyampaikan bahwa kita dapat menulis beberapa hal, diantaranya yang merupakan isu menarik, yang kita tulis merupakan masalah yang kita kuasai, kita memiliki perspektif baru dalam menulis, dan tulisan tersebut kita hubungkan dengan peristiwa kekinian. Menulis juga dapat berperan menjawab kegelisahan, jadi apapun yang kita tulis, haruslah penting bagi diri kita sendiri dulu, baru bagi orang lain, karena ada beberapa kesakitan yang dapat sembuh ketika kita menulis. Hanya ada dua rahasia sebagai penulis hebat di dunia, adalah kita harus banyak membaca buku-buku yang berkualitas dan melakukan praktik menulis setiap hari.

Agar kita dapat menulis, dapat kita lakukan hal berikut, yaitu kita harus nekat, kita tidak boleh terlalu perfeksionis, kita tulis hal-hal yang sederhana, kita harus banyak membaca, sering berinteraksi dan berdiskusi, menghadiri forum kepenulisan, mengikuti isu terkini, melakukan riset, menulis blog, dan mengikuti lomba, serta kita yakini bahwa menulis adalah merupakan ibadah.

Ada 10 langkah untuk dapat menjadi penulis yang baik, yaitu: kita harus write (menulis), write more (menulis lebih banyak), write even more (menulis lebih banyak lagi), write even more than that (menulis lebih dari itu), write when you don’t want to (menulis ketika Anda tidak ingin menulis), write when you do (menulis ketika Anda melakukannya), write when you have something to say (menulis ketika Anda memiliki sesuatu untuk dikatakan), write when you don’t (menulis ketika Anda tidak ingin menulis), write every day (menulis setiap hari), dan keep writing (teruslah menulis).

Di akhir acara, diberikan tantangan kepada para peserta oleh Nur Ngazizah, S.Si., M.Pd. selaku narasumber kedua, untuk membuat berita terkait dengan workshop hari pertama ini.(Wakhidah Noor Agustina)

Exit mobile version