SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Hizbul Wathan Football Club (HWFC), berhasil mencuri poin atas PSIM Yogyakarta pada matchday lima pekan pertama, kompetisi Liga 2 2021, Senin (4/10/2021). Tim berjuluk Laskar Matahari tersebut, kembali bermain imbang 1-1.
“Alhamdulillah kita dapat satu poin lagi, anak-anak mainnya luar biasa. Tertinggal gol oleh lawan, namun di menit akhir jelang pertandingan dapat menyamakan kedudukan,” ungkap Manajer HWFC, M. Mirdasy.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah itu, berlangsung menarik dan seru. sejak peluit kick off babak pertama ditiup oleh wasit Rihendra Purba dari Sumatera Utara (Sumut), kedua tim memperagakan permainan saling menyerang dan bermain terbuka untuk menggedor pertahanan lawan. Sejumlah peluang di dapatkan PSIM Yogyakarta pada interval 15 menit babak pertama, namun solidnya pertahanan Laskar Matahari (julukan HWFC) yang dikomandani Taufiq Kasrun dan sigapnya penjaga gawang Ferdiansyah, maka sejumlah peluang tersebut dapat dimentahkan.
Beberapa peluang juga didapatkan HWFC yang pada pertandingan malam ini menggunakan formasi 4-3-3, dengan mengandalkan Vengko Armedya sebagai goal getter. Tercatat menit ke-31, Vengko yang berhasil menyerobot umpan yang salah dari Purwaka Yudhi, nyaris berhasil membobol gawang PSIM Yogyakarta yang dijaga oleh Junaidi sebelum diselamatkan oleh pemain belakang PSIM Sunni Hizbullah.
Namun, petaka justru menghampiri HWFC di menit 43, penetrasi pemain PSIM Yoga Pratama di kotak penalti yang coba diganggu oleh Edy Gunawan justru berujung pelanggaran. Sontak wasit Rihendra, langsung menunjuk titik putih. Pemain belakang PSIM Aditya Putra Dewa, yang maju sebagai algojo, mampu menaklukkan kiper HWFC Ferdiansyah. Skor pun berubah, 1-0 untuk PSIM yang bertahan hingga babak pertama usai.
Usai turun minum, para pemain HWFC makin gencar melakukan serangan untuk mengejar devisit gol. Serangan bergelombang semakin di tingkatkan, para pemain tim kebanggaan warga Muhammadiyah ini mencoba bangkit. Mereka berani bermain terbuka dengan pressure ketat.
Untuk menambah daya gedor serangan, pelatih HWFC, Herrie Setyawan langsung melakukan pergantian dua pemain sekaligus. Supersub Bayu Arfian dan pemain pinjaman dari Madura United yakni Maulana Romadhon, masuknya dua pemain muda nan lincah ini terbukti memberikan warna tersendiri dan mampu meningkatkan serangan. Puncaknya, menit ke-88 babak kedua, Bayu Arfian kembali membuktikan dirinya sebagai pemain muda penuh talenta dengan gol keduanya pada Liga 2-2021.
Proses gol ini juga sangat apik, bermula dari umpan bek kiri HWFC Edy Gunawan ke Vengko Armedya di jantung pertahanan PSIM, bola berhasil dipantulkan oleh Vengko, dan dengan kecepatan dan timing yang pas, Bayu Arfian langsung menendang dengan keras bola tersebut ke gawang, hingga tidak mampu diselamatkan oleh kiper PSIM Junaidi, skor pun berubah menjadi 1-1 hingga usai pertandingan.
“Alhamdulillah, hasil ini patut kita syukuri. Para pemain all out untuk memberikan hasil yang terbaik. Perjuangan mereka, patut kita acungi empat jempol,” ujar Asisten Pelatih HWFC, Muhammad Adam Afrizal, usai pertandingan kepada awak media.
Kata dia, setelah tertinggal gol lewat penalti. Tim pelatih langsung melakukan perubahan skema dan taktikal permainan untuk mengantisipasi berkembangnya permainan PSIM.
“Setelah kecolongan gol dibabak pertama, perubahan skema dan taktikal serta pergantian pemain yang tepat, menjadi kunci kesuksesan kami mencuri poin atas PSIM Yogyakarta,” urai Adam.
“Alhamdulillah, kepercayaan tim pelatih dan berkat dukungan teman-teman saya bisa cetak gol lagi dan HWFC kembali mendapatkan hasil yang positif,” timpal Bayu Arfian, yang menjadi man of the match pada pertandingan ini.
Dalam pertandingan ini, tercatat tiga pemain PSIM Yogyakarta mendapatkan 2 kartu kuning atas nama Firman Septian (71) dan Hendika Arga (73) serta 1 kartu merah kepada Arif Satyayudha Alkanza (91) yang di depan wasit melakukan pemukulan kepada pemain HWFC Muhammad Fahad Abdullah, sementara pemain HWFC juga mendapatkan 2 kartu kuning masing-masing Edy Gunawan (38) dan Muhammad Kemaluddin (51). (riz)