YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – TNI lahir dalam derap sejarah perjuangan Indonesia. Perjuangan bersama rakyat melawan penjajah dan menjaga Indonesia pasca merdeka. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, posisi dan peran kesejarahan ini menjadikan TNI memiliki tempat khusus dalam kehidupan bangsa dan negara, dengan rerorientasi baru pasca reformasi sehingga memperoleh positioning yang lebih tepat sebagai kekuatan nasional milik seluruh Rakyat dan Negara Republik Indonesia.
TNI dalam usia 76 tahun, diharapkan Haedar dapat semakin mengokohkan jiwa kejuangannya untuk sepenuhnya membela kepentingan bangsa dan negara. Segenap anggotanya tegak lurus berdiri di atas Dasar Negara Pancasila, menjunjungtinggi nilai luhur Agama, berkebudayaan bangsa, dan tidak terpengaruh ideologi apapun yang menggerogoti jiwa keindonesiaan.
“TNI jangan terbawa arus berbagai pertentangan kepentingan dan segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan, sehingga bersama rakyat dapat tetap menjaga jatidiri, keberadaan, keutuhan, dan persatuan Indonesia,” tutur Haedar pada Selasa (5/10).
TNI penting meneguhkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Indonesia dari berbagai ancaman dari dalam dan luar secara tangguh dan seksama sejalan perintah konstitusi.
“Bersama dengan segenap institusi kenegaraan lainnya dan seluruh komponen bangsa, TNI niscaya aktif menciptakan persatuan Indonesia agar tetap kokoh dan tidak tererosi oleh benih-benih perpecahan yang dapat meruntuhkan keberadaan dan masa depan Indonesia,” tegas Haedar.
Muhammadiyah sebagai kekuatan nasional yang hadir sejak perjuangan kemerdekaan sampai Indonesia merdeka serta melahirkan kadernya Soedirman sebagai Bapak TNI, senantiasa bekerjasama dengan TNI dan komponen nasional lainnya untuk bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan negara yang benar-benar merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana dicita-citakan para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Dirgahayu TNI. TNI itu milik seluruh rakyat dan niscaya hadir bersama Indonesia,” tutup Haedar. (ppmuh)