BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Pada era penuh ketidakpastiaan saat ini, para mahasiswa harus menyiapkan diri dengan beberapa kemampuan. Di antaranya kemampuan teknologi, kecakapan inovasi, kreativitas, kemampuan kerja sama atau kolaborasi, pola pikir yang adaftif, komitmen, dan fleksibilitas yang baik.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., IPU. dalam sambutan hari pertama pekan sosialisasi dan orientasi mahasiswa baru (Pesonamu) 2021 bertema “Menumbuhkan Spirit Inovatif dan Kolaboratif dalam Mengembangkan Potensi Mahasiswa untuk Indonesia Tangguh”, di Auditorium UMBandung, Senin (04/10/2021).
”Seperti diketahui bahwa pergeseran penduduk di bumi telah terus terjadi bahkan diperkirakan sebanyak 68 persen penduduk bumi akan tinggal di kota. Jumlah penduduk bumi juga akan meningkat tajam. Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan diri untuk situasi yang penuh ketidakpastian ke depan atau situasi yang sering disebut juga sebagai volatility. Situasi yang penuh uncertainty, kompleks, dan ambigu,” kata Herry.
Ditegaskan Herry, bekal lain yang tidak kalah penting yakni kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang rumit dan kompleks yang pada masa lalu tidak pernah dihadapi. Selain itu, juga soal kemampuan komunikasi, menganalisis data, dan melakukan klarifikasi dengan banyak hal.
”Saya berharap kita terbiasa dengan teknologi, inovasi, dan melakukan perubahan-perubahan. Kita juga saat ini dituntut memenuhi dan mewujudkan apa yang menjadi cita-cita kemerdekaan bangsa,” lanjutnya.
Herry mengingatkan bahwa bangsa Indonesia telah dikaruniai oleh Allah tanah air yang sangat luar biasa dari Sabang hingga Merauke. Hal itu perlu disyukuri dan mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.
Salah satu tujuan pemerintah Indonesia antara lain mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itulah Herry mengajak para mahasiswa agar semangat dan terus belajar.
”Indonesia yang saat ini masuk 16 besar ekonomi dunia dan diperkirakan akan menjadi negara dengan ekonomi 7 besar di dunia. Dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Sekarang ada kurang lebih 253 juta penduduk Indonesia dan diperkirakan menjadi 305 juta jiwa pada 2035. Kita perlu mempersiapkan diri dan mensyukuri bahwa kita sekarang punya demografi luar biasa menggembirakan,” paparnya.
Usia produktif
Herry menyampaikan bahwa sebanyak 67,9 persen usia produktif Indonesia saat ini berada pada rentang usia 15-64 tahun. Penduduk Indonesia sekarang ini sebagian besar ialah generasi muda. Dibandingkan dengan Amerika dan Jepang yang sebagian besar usia penduduknya tua-tua.
”Kita betul-betul harus mengambil kesempatan tersebut untuk meningkatkan dependensi rasio ini menjadi sesuatu yang bermakna bagi bangsa kita. Oleh karena itu, pendidikan jalan penting yang kita pilih salah satunya untuk mengimbangi persoalan-persoalan yang sekarang ini masih belum kita selesaikan,” tuturnya.
Berlimpahnya penduduk dan usia produktif pada 2030 atau 2035, menurut Herry, jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan, produktivitas, sekaligus penciptaan lapangan pekerjaan yang memadai, hanya akan mendorong tingginya angka pengangguran dan kriminalitas di Indonesia.
Meningkatkan kapasitas keterampilan, termasuk juga kemampuan bahasa asing, agar kita dapat melakukan persiapan-persiapan yang memadai, menjadi sangat penting dilakukan mulai saat ini.
Mantan Rektor IPB ini menegaskan bahwa kalau tidak siap dan sigap, alih-alih dapat bekerja di negara lain, yang terjadi justru kita akan melihat banyak tenaga kerja asing yang bekerja di negara sendiri.
Empat tahun bermakna
”Empat tahun akan sangat bermakna jika para mahasiswa UMBandung dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Yakni belajar, menggali ilmu, mengembangkan bakat, meningkatkan kapasitas diri, dan membangun jejaring. Sebaliknya waktu empat tahun akan berlalu sia-sia kalau tidak dimanfaatkan dengan baik. Jangan sampai nanti malah menjadi orang-orang yang menganggur sehingga menambah daftar panjang pengangguran yang sekarang ini sudah panjang,” ucapnya.
Kemampuan untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh. Indonesia masih kalah dengan Malaysia, Singapura, dan bahkan dalam hal inovasi, lanjut Herry, bangsa kita masih jadi yang kedua terbawah di ASEAN.
”Saya berharap kita punya foundational literacy, kompetensi, dan character qualities sehingga dapat menjadi agile learner atau pembelajar yang tangguh. Kemudian mempersiapkan diri menjadi entrepreneur yang tangguh dan menjadi pemimpin seperti apa yang sudah disampaikan, diteladankan oleh Rasulullah, yakni mempunyai sifat sidik, amanah, fatanah, dan tablig,” tandasnya.
”Insyaallah UMBandung akan mengantarkan para mahasiswa mencapai mimpi apa-apa yang sudah dipesankan oleh keluarga. UMBandung dengan misi islamic technopreneur university akan senantiasa memberikan manfaat nyata bagi umat dan bangsa,” pungkas Herry.
Selain rektor, dalam Pesonamu 2021 yang diikuti 1510 mahasiswa ini, hadir juga para wakil rektor, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMBandung Prof. Dr. KH. Dadang Kahmad, M.Si., Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat H. Suhada yang diwakili oleh Sekretaris PW Muhammadiyah Jamjam Erawan, para dekan, para kaprodi, dan dua perwakilan mahasiswa baru. (Feri Anugrah)