BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Bandung (LPPM UMBandung) Prof. Dr. Ir. Ellyza Nurdin, M.S. mengatakan bahwa salah satu tujuan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa secara langsung di tengah masyarakat.
”Dengan cara seperti itu, para mahasiswa diharapkan mampu menjadi bagian dari masyarakat kemudian aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ucap Ellyza dalam acara Expo KKN UMBandung 2021, Sabtu (09/10/2021).
Dalam Expo KNN 2021 yang digelar secara virtual ini, Prof. Ellyza mengatakan bahwa keterlibatan mahasiswa UMBandung memberikan dampak postif melalui peran aktif mahasiswa dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan di kehidupan masyarakat.
”Proses pembelajaran timbal balik antara masyarakat dan mahasiswa melalui KKN tersebut dapat mengembangkan soft skills mahasiswa di tengah masyarakat. Contohnya soal kepekaan penghayatan kemanusiaan, pengabdian dan kepedulian kepada masyarakat, kemampuan berbagi pengetahuan dan pengalaman pengabdian, pengembangan dan penemuan-penemuan baru, dan sebagainya,” lanjutnya.
Prof. Ellyza berharap, kegiatan KKN yang sudah diselesaikan para mahasiswa UMBandung dapat terus berjalan untuk masa-masa yang akan datang.
Selain itu, dari kegiatan ini juga diharapkan bisa menjalin berbagai kerja sama dengan semua pihak dalam setiap kegiatan secara berkesinambungan.
”Kami yakin insyaallah desa-desa yang sudah disingggahi oleh para peserta KNN pada umumnya adalah rumah kedua bagi adik-adik mahasiswa UMBandung,” tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UMBandung Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., IPU. menyampaikan terima kasih dan apresiasi bahwa rangkaian KKN para mahasiswa UMBandung sudah dilaksanakan dengan baik serta lancar.
Lintas keilmuan
Prof. Herry mengatakan bahwa KKN yang telah dilakukan oleh mahasiswsa UMBandung dapat membangun kemampuan sumber daya lokal di desa-desa agar dapat menghadapi situasi yang tidak mudah seperti pandemi saat ini.
”Dengan kemampuan menghadapi situasi yang kompleks dan rumit semacam ini insyaallah kita akan menjadi terbiasa untuk mungkin suatu saat kalau kita menghadapi situasi yang tidak terduga, kita sudah mempunyai kemampuan,” ujarnya.
Ditegaskan rektor, KKN yang sudah dilaksanakan dapat membuktikan bahwa kampus dapat menyelenggarakan satu pendekatan lintas keilmuan untuk menghasilkan sesuatu hal yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
”Pendekatan lintas keilmuan ini memang hal sangat logis dan terbukti efektif untuk mengatasi persoalan di masyarakat. Saya kira para mahasiswa mendapatkan banyak hal dari pelaksanaan KKN meskipun dengan waktu yang sangat terbatas,” tuturnya.
Prof. Herry berharap ke depannya para mahasiswa UMBandung ketika akan melaksanakan kegiatan KKN, bisa belajar berdasarkan catatan-catatan dari mahasiswa sebelumnya.
”Melalui cara seperti itu, kita dapat menindaklanjuti hasil kegiatan agar impact dari agenda akademik kita menjadi semakin baik lagi,” pungkasnya.
Lombok dan Margaasih
Kegiatan expo digelar sebagai penutup rangkaian kegiatan KKN Reguler dan KKN Tematik mahasiswa UMBandung di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, dan KKN Nasional Persyarikatan Muhammadiyah-Aisyiyah (KKN-MAs) di Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang telah dilaksanakan dari Agustus hingga September 2021.
Para mahasiswa yang terlibat dalam KKN berjumlah 56 orang. Perinciannya KKN Reguler 42 orang, KKN Tematik 8 orang, dan KKN-MAs 6 orang yang tersebar di enam desa di Lombok – NTB, yang terdiri atas mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Psikologi, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
Adapun tema yang diusung dalam kegiatan KKN di Margaasih yakni ”Penguatan Sumber Daya Lokal Menuju Desa Mandiri sebagai Upaya Menanggulangi Dampak Covid-19”.*** (Firman Katon).