KEBUMEN, Suara Muhammadiyah – Dalam rangkaian Hari Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang diperingati setiap tanggal 13 Oktober, dimana hari tersebut masyarakat di seluruh dunia merayakan untuk bagaimana mengurangi risiko terhadap bencana dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengendalikan risiko yang mereka hadapi.
Pada Kamis, 07 Oktober 2021 bertempat di pesisir pantai Wiromartan kecamatan Mirit kabupaten Kebumen, KomangMu (Komunitas Mangrove Muhammadiyah) Kebumen menginisiasi giat penanaman 2000 batang bibit mangrove jenis Rhizopora yang merupakan bantuan dari Cabang Dinas Kelautan Wilayah Selatan Provinsi Jawa Tengah.
Pesisir Pantai Wiromartan dipilih sebagai lokasi penanaman karena di sini masih banyak area yang belum ditanami. Selain banyak juga pohon mangrove yang rusak/mati dan perlu ditanami ulang lagi untuk menggantinya.
Hutan mangrove atau bakau merupakan komunitas vegetasi di pantai tropis yang memiliki banyak fungsi dan manfaat. Antara lain, menjadi habitat berbagai jenis satwa, pelindung terhadap bencana alam, penambah unsur hara, membantu proses penambatan racun secara aktif, penyerap karbon (CO2), sarana pendidikan dan penelitian (laboratorium alam),memelihara iklim mikro atau menjaga kelembaban dan curah hujan, dan manfaat lainnya yang sangat penting.
Kegiatan yang mengambil tema Mangrove For Education ini merupakan gagasan dari KomangMu (Komunitas Mangrove Muhammadiyah). KomangMu sebagai pihak penyelenggara mengajak berbagai kelompok dan komunitas untuk terlibat dalam kegiatan ini, namun mengingat situasi masih dalam kondisi pandemi covid 19 sehingga jumlah peserta dibatasi dan tetap tetap melaksanakan protokol kesehatan. Peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini berasal dari berbagai kalangan. Antara lain, LLHPB (Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana) PDA Kebumen, Destana Desa Wiromartan, FPRB Desa Wiromartan, SMK Muhammadiyah Petanahan, Pramuka Penegak Petanahan, MAPALA Unimugo, Sispala, relawan pegiat lingkungan, warga masyarakat desa setempat, instansi pemerintah, dan pihak-pihak swasta.
Kegiatan penanaman ini juga mendapat dukungan penuh dari BPBD Kabupaten Kebumen dan MLH (Majelis Lingkungan Hidup) PP Muhammadiyah.
Penanaman mangrove lebih memberdayakan masyarakat setempat , karena merekalah yang akan menerima manfaat langsung dan tidak langsung dari program ini. Masyarakat juga akan diperkaya dengan kegiatan budidaya baik kepiting atau ikan yang menggunakan kawasan hutan mangrove sebagai area pemijahan (berkembang biak).
Aktivitas pemberdayaan masyarakat juga akan mencakup kegiatan konservasi di areal hutan mangrove, sehingga selain bisa menjadi dukungan sosial budaya, juga menjadi penunjang keanekaragaman hayati.
Seperti harapan yang disampaikan oleh Kepala BPBD kabupaten Kebumen Munadi, MSi dalam sambutannya penanaman mangrove ini diharapkan kedepannya bisa tumbuh dan berkembang menjadi eduwisata dan memiliki laboratorium mangrove /arboretum sehingga bisa meningkatķan perekonomian masyarakat di sekitar pantai Wiromartan. (Jariyahmasudi)