Abdul Mu’ti: Kemampuan Generalis akan Menang di dunia yang Semakin Spesialis

TANGERANG, Suara Muhammadiyah – Dunia pendidikan dipilih untuk melakukan social engineering untuk masa depan bangsa Indonesia, begitu juga dengan Muhammadiyah yang hingga saat ini masih berkhidmat dalam membantu memajukan bangsa dengan Pendidikan sebagai salah satu pilar utama.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti dalam sambutanya pada prosesi pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) untuk masa bakti jabatan 2021-2025 yang berlangsung di Aula UMT secara blended pada Senin 11 Oktober 2021.

“Sesuai dengan data PP Muhammadiyah sekarang kami punya 165 perguruan tinggi Muhammadiyah seluruh Indonesia dan ditambah dua yang baru yaitu Universitas Siber Muhammadiyah sebagai universitas online pertama dan Universitas Malaysia,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan capaian Muhammadiyah di Luar Negeri, seperti pembelian lahan seluas 10 hektar di Melbourne dan juga membeli sekolah di Melbourne milik lembaga keagamaan Australia, dengan adanya capian tersebut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu berharap bahwa.

“Mudah-mudahan ini menjadi bagian upaya kita untuk tidak hanya mengembangkan pendidikan di Indonesia saja, akan tetapi menjadi bagian dari program Internasionalisasi Muhammadiyah,” tegasnya.

Dengan semakin cepatnya perkembangan zaman, terutama dalam dunia pendidikan menurut Prof. Abdul Mu’ti  ada satu hal yang menjadi bagian tantangan bersama, yakni bagaimana mengembangkan pendidikan Indonesia sebagai bagian yang penting dalam memajukan bangsa.

Ia beranggapan bahwa mencerdaskan saja masih dirasa kurang walaupun, memang untuk maju modal utama adalah cerdas, namun kalau tidak memiliki kekuatan Integrasi dan juga moralitas.

“Perkembangan kampus di masa depan tidak hanya bisa bertumpu pada jumlah mahasiswa, gedung-gedung, dan juga sarana prasarana yang bersifat fisik, akan tetapi trend pendidikan di masa depan sangat terkait dengan kekuatan perguruan tinggi pada bidang riset dan teknologi serta pengembangan-pengembangan kampus yang memang memiliki kontribusi penting dalam berbagai persoalan yang akan dihadapi oleh manusia diberbagai bidang kehidupan,”jelasnya

Berangkat dari hasil buku yang pernah dibacanya bahwa dunia ke depan itu akan tetap dimenangkan oleh orang yang memiliki kemampuan generalis di tengah dunia yang semakin spesialis. Ia menilai sekarang ini pendidikan di Indonesia diarahkan kepada spesialisasi, yang dimana tidak linier dengan kesarjanaan, dan untuk mendapatkan skil tidak perlu kuliah cukup dengan kursus sudah bisa

“Kalau anda ingin jadi expert dalam bidang komputer itu tidak perlu kuliah jurusan komputer kalau hanya kepentinganya untuk menguasai komputer sebagai satu teknik untuk mengoperasikan alat tersebut, kursus saja cukup bahkan otodidak,” ungkapnya.

Namun konstruksi ilmu tidak bisa kalau hanya melalui kursus, dan harus melalui pendidikan. Menurutnya kunci masa depan pendidikan adalah dengan diberikan kepada orang yang alim, orang serba tahu ditambah kemampuan kepemimpinan leadership yang kompetitif karena

Sebagaimana Allah SWT memberikan tuntunan bahwa kepemimpinan disampaikan kepada ahlinya yaitu di dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 58 yang artinya:  “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat,”.

Sehingga nantinya dunia pendidikan tidak hanya mendidik orang pada keilmuan tertentu, namun juga mendidik orang yang memiliki visi dan kompetensi yang akan menghasilkan  pemimpin dan orang yang bisa menjadi bagian penting dalam membangun bangsa dengan akhlakul karimah.(guf)

Exit mobile version