JAKARTA, Suara Muhammadiyah – LPP Al Islam dan Kemuhammadiyahan UHAMKA menggelar “Pengajian Takziah Virtual” untuk mengenang Alm. Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. pada hari Senin (11/10/2021). Pada kesempatan tersebut Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. selaku ketua umum PP Muhammadiyah memberikan tausiyahnya. Selain tausiyah dari Haedar Nashir, takziah virtual ini juga dimaksudkan untuk mengenang kiprah almarhum.
Alm. Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. merupakan salah satu kader terbaik yang pernah dimiliki oleh Persyarikatan. Kiprah dan dedikasi beliau bagi Muhammadiyah adalah catatan yang mengantar kepergian beliau. Selama hidupnya beliau menjabat sebagai Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Rektor UHAMKA, dan Rektor UM Bandung.
“Beliau merupakan orang yang saleh. Kesalehan beliau yang kemudian membuat almarhum memiliki pergaulan yang luas. Beliau mudah diterima di banyak kalangan,” tutur Haedar untuk mengawali tausiyahnya. Sorot mata Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut menegaskan bahwa bukan dirinya saja yang kehilangan Prof. Suyatno, melainkan semua pimpinan dan kader Persyarikatan Muhammadiyah.
“Prof Suyatno kalau diberi tugas Muhammadiyah tidak pernah menolak meski berat. Beliau melayani siapa saja yang menemuinya untuk memajukan pendidikan dengan longgar hati dan terbuka dan beliau sukses memimpin Uhamka dan merintis UM Bandung,” tambah Haedar.
Kepergian Prof. Suyatno setelah beberapa waktu melawan sakit yang diderita oleh beliau. Haedar Nashir menyebutkan bahwa Muhammadiyah juga telah mengupayakan kesembuhan almarhum, namun kehendak Tuhan memang tidak bisa dilawan.
Dari kisah Prof. Suyatno kemudian kita sebagai kader dan pelangsung organisasi perlu banyak belajar. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Prof. Haedar bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi merasakan kehilangan yang mendalam atas kepergian almarhum.
“Semoga almarhum Prof Suyatno husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dan ditempatkan di jannatun na’imm,” tutur Haedar di akhir acara. (syauqi)