Produktif Menulis: Tips Menulis Untuk Pemula
“Membaca, membaca, lalu menulis,” luangkan waktu dalam sehari untuk menulis walaupuan hanya satu paragraph, kata motivator itu disampaikan oleh Nur Ngazizah, S.Si.,M.Pd selaku narasumber tunggal untuk mentoring berkelanjutan hingga Desember mendatang yang merupakan tindak lanjut dari workshop penulisan yang diadakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah. Tiga kata tersebut diambil dari Al Qur’an surat Al A’la ayat 1, 3, dan 4. Cara mulai menulis adalah dengan rajin membaca, lakukan riset, carilah suasana menulis yang nyaman dan menyenangkan, pahami keinginan dan kebutuhan pembaca, perbanyak interaksi dan diskusi dengnan orang lain, cari tahu isu terkini, pilihlah topik yang dikuasai.
Mentoring pertama yang dilaksanakan hari Ahad, 10 Oktober 2021 narasumber memberikan tips-tips menulis untuk pemula. Dalam pelatihan ini ditekankan untuk menulis artikel. Artikel terdiri dari pendahuluan, isi/batang tubuh, dan penutup. Kebanyakan penulis pemula masih bingung apa yang harus dimunculkan dalam tulisannya. Begini langkah -langkahnya memulai menulis opini atau artikel,yaitu :
- Buah pikir penulis tetapi bukan imajinasi. Bahan bisa berdasar hasil penelitian, karya ilmiah, pengamatan lapangan, berita yang sudah mengemuka di media massa, dan sebagainya.
- Berisi masalah dan cara pemecahannya.
- Tulisan tetap dimulai dari yang penting menuju yang tiak penting kemudian ditutup ending.
- Tidak perlu menyebut sumber kecuali ada pokok pikiran yang dikutip dari sumber lain. Tidak perlu catatan kaki. Penyebutan sumber bisa didalam kurung, tetapi sebaiknya langsung dalam kalimat.
Sehingga setelah kita memahami tentang artikel dengan berbagai dasar kita bisa merumuskan tema atau judul yang menarik dan harus spesifik. Lalu merumuskan ide atau masalah, misalnya menerangkan masalah d iparagraf pertama, contoh masalah di paragraf kedua, penyebab di paragraph ketiga, dampak diparagraf ke empat, dan solusi di paragraph ke lima. Dan buatlah kesimpulan dengan baik.
Kriteria pemuatan artikel/ opini/ feature dari penulis, Nur Ngazizah,S,Si.,M.Pd mengatakan bahwa pengetahuan tentang ihwal kriteria artikel yang layak muat sangat diperlukan. Sebetulnya hal itu bisa dipelajari sendiri dengan cara mencermati artikel-artikel yang sudah dimuat. Coba perhatikan kira-kira apa yang menarik dari artikel yang sedang anda baca itu sehingga dimuat di suratkabar? Amati,cermati dan kembangkan menjadi ide ide baru. Sistematika penulisan artikel : Pendahuluan, isi, Kesimpulan, komposisi artikel ( unity, coherence, emphasis), gaya penulisan jangan “academy heavy”, bahan pendukung (gambar, foto, infografik, illustrasi, table,dll).
Dan yang sangat penting adalah membuat judul yang menarik dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: ‘‘Provokatif’’ (membangkitkan minat baca tetapi tidak absurd; Singkat dan padat (langsung ke pokok masalah, tegas, lugas);Relevan (sesuai topik bahasan),Fungsional (setiap kata memiliki makna mandiri);Informal (bukan skripsi / keertas kerja)dan Bahasa baku. Bahasa yang digunakan harus singkat, padat, jelas, namun colourful.“Manjakan pembaca, jangan sampai mereka mengerutkan dahi”,“Jika bisa dengan kalimat pendek, mengaoa harus kalimat Panjang”. Inilah garis besar penulisan judul yang harus kita perhatikan.
Setiap media mensyaratkan Panjang tulisan yang berbeda. Misal : 3000 – 3500 karakter, 850 – 1000 kata. Atau 3 – 3.5 , halaman kwarto 1.5 spasi. “PR” 3500 – 5000 karakter. Yang tidak kalah penting yaitu di pra- penyerahan, artikel harus dalam bentuk siap diprint dengan spasi ganda. Sebelum diserahkan kita endapkan dulu satu atau dua hari kita baca ulang, sudah pas apa belum, setelah semuanya layak baru kita serahkan. Di akhir paragraph cantumkan gambaran penulis seperti : title akademis, fakultas, dan predikat lain yang menunjukkan otoritas dan kredibilitas penulis tentang topik yang ditulisnya. Cantumkan juga nomor rekening.
Setelah itu narasumber mereview tulisan-tulisan yang telah dikirimkan melalui WA grup. Ada 10 pengirim yang telah direview dan siap merevisi dan dikirimkan Kembali kepada narasumber untuk bisa melalui proses editing dan layak muat di media. Para peserta sangat antusias dan sangat interaktif menanggapi revisi-revisi dan memahami bagaimana menulis artikel yang benar dan layak tayang, sehingga waktu yang disediakan kurang. Namun tetap bisa dilanjutkan melaui WA grup untuk yang belum direvisi. Dari sekian pelatihan menulis yang peserta ikuti, inilah workshop menulis paling mudah difahami, pendampingan sampai terbit difasilitasi dan mentoring dengan sangat baik dan sabar. Dan pada pendampingan atau mentoring kedua dengan target bisa mengirimkan tulisan sesusai tema akan dilaksanakan pada hari Ahad, 17 Oktober 2021 melalui virtual zoom meeting pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 10.00wib. Kata bijak KH.Achmad Dahlan,”orang islam semestinya dapat menggunakan alat-alat yang terkecil untuk melaksanakan tugas-tugas yang terbesar.” Marilah kita menulis dengan pena kecil kita untuk mewujudkan hal terbesar.
Yayuk Zuliyana, Majelis Tabligh PWA Jawa Tengah