BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Pada pengajian takziah virtual mengenang Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. pada Selasa (12/10/2021) malam, Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., IPU. merasa kehilangan yang sangat mendalam atas wafatnya Prof. Suyatno.
”Dalam pengajian virtual malam ini mari kita mendoakan sahabat kita, pemimpin kita, kolega kita, ayahanda kita, Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. Kita semua menyayangi dan menghormati almarhum serta merasakan betapa besar kiprah almarhum khususnya untuk kita semua keluarga besar UMBandung,” katanya.
Prof. Herry mengajak semua pihak meyakini bahwa Allah jauh menyayangi almarhum dan Allah juga sudah menyiapkan tempat yang sebaik-baiknya untuk almarhum.
”Oleh karena itu, mari kita berdoa semoga segala jerih payah, dedikasi, dan amal ibadah almarhum dalam berjuang melalui persyarikatan Muhammadiyah, baik di Uhamka maupun mendirikan UMBandung pada tahun-tahun awal terutama yang penuh dengan tantangan dan banyak hal yang tidak mudah untuk ditangani, kiranya diterima oleh Allah SWT.,” ucapnya.
”Selain itu, semoga juga seluruh dosa almarhum diampuni Allah SWT. Semoga Allah menyiapkan dan memberikan nikmat di alam kubur serta insyaallah jannatun na’im kepada beliau. Keluarga yang ditinggalkan semoga ikhlas dan sabar menerima musibah ini,” tuturunya.
Ditegaskan Prof. Herry, bagi UMBandung kehadiran Prof. Suyatno di tahun-tahun awal pendirian merupakan kiprah yang tidak terlupakan. Tidak mudah mengonsolidasikan sebuah organisasi sekaligus juga menyiapkan sarana fisik dan juga melakukan persiapan-persiapan dalam situasi penuh keterbatasan.
”Namun berkat kegigihan dan kerja almarhum, disambut dengan karunia keberhasilan dari Allah SWT. UMBandung bisa berdiri. Semoga dedikasi almarhum di bidang pendidikan menjadi amal jariah dan pahalanya bisa terus mengalir,” katanya.
Prof. Herry mewakili keluarga besar UMBandung menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhum sekiranya selama berkiprah di UMBandung, almarhum kurang mendapat perhatian atau ada kebijakan dan arahan dari almarhum yang belum dilaksanakan.
”Kami menyampaikan doa dan salam takzim untuk ibunda almarhum yang saya mendapat berita beliau dalam keadaan sehat walafiat dalam usia kalau tidak salah sudah 78 tahun. Salam takzim dari kami, Pak Sutriyo, mohon disampaikan semoga ibunda ikhlas menerima musibah ini. Demikian pula kepada istri dan putra-putri serta segenap keluarga beliau, kami sampaikan salam dan mohon maaf sekiranya ada kekurangan dalam berinteraksi selama ini,” pungkasnya. (feri)