YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -Dua Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkesempatan untuk ikuti student exchange ke Turki pada program Delegation of International Youth Leader Program Batch 31 Chapter Santri Milenial Goes to Turkey. Program tersebut diselenggarakan oleh International Youth Leader dan berlangsung selama 7 hari, yaitu tanggal 23-29 September 2021. Dua mahasiswa UMY yang berkesempatan untuk ikuti program International Youth Leader ini adalah Ahmad Qasim Nurseha, mahasiswa Prodi Teknik Informasi dan Rizki Akbar Nasution, mahasiswa Prodi Ilmu Hukum.
Ahmad Qasim Nurseha, mahasiswa Prodi Teknik Informasi saat ditemui pada hari Kamis (14/10) menyampaikan bahwa program student exchange ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai universitas di Indonesia. “Pertukaran pelajar ini diikuti oleh seluruh mahasiswa dari universitas di seluruh Indonesia dan difokuskan untuk pelatihan pemuda yang berpotensi agar mandiri dan siap menjadi pemimpin yang bersaing di kancah internasional. Selain itu juga sebagai sarana untuk mengenalkan ragam budaya Indonesia ke luar negeri,” jelasnya.
Qasim juga menambahkan beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program pertukaran pelajar tersebut berkaitan dengan pertukaran sosial dan budaya.”Kegiatannya sendiri terdiri dari Research market, industry visit, Exchange culture of Turkey, Social project, Youth project, group presentation, Leadership class with keynote speaker, dan Inspiring talkshow,” paparnya.
Hal tersebut juga dijelaskan oleh Rizki Akbar Nasution, mahasiswa Prodi Ilmu Hukum yang mengungkapkan bahwa projek sosial yang dilakukan selama pertukaran pelajar berkaitan dengan pertukaran budaya dan sistem kepemimpinan. ”Selama saya mengikuti program tersebut, saya mempelajari bahasa dan budaya langsung dengan masyarakat Turki dan juga sebaliknya kami juga memperkenalkan budaya Indonesia. Selain itu, kami juga mempelajari sistem kepemimpinan di Turki dengan mempelajari sejarah dan tokoh di sana seperti apa dan mencoba untuk mengadopsi dengan sistem kepemimpinan di Indonesia melalui perbandingan antar kedua negara tersebut. Sisi lain, kami juga mempelajari sistem pemerintahan di sana,” tutupnya.(Sofia)