BANTUL, Suara Muhammadiyah – Pertandingan cabor pencak silat PON 2021 di Papua telah berakhir Selasa 12 Oktober 2021. Dari 11 pesilat yang mewakili Kontingen DIY hanya Firdhana Wahyu Putra yang berhasil menapak di babak final. Pesilat Tapak Suci Bantul ini menyumbangkan 1 medali perak setelah dikalahkan pesilat Papua di partai final kelas J putra.
Prestasi yang ditorehkan Firdhana disambut rasa syukur dan bangga oleh warga Muhammadiyah Bantul. Wakil Ketua PDM Bantul Drs Agus Amarulloh MA mewakili warga Muhammadiyah mengapresiasi dan mensyukuri prestasi yang diraih Firdhana dalam PON kali ini.
Agus Amarulloh menambahkan bahwa pimpinan dan warga Muhammadiyah Bantul merasa bangga karena Firdhana meraih prestasinya dengan ihtiar terbaik, sportif, dalam koridor keluhuran akhlaq. Maka bagi warga Muhammadiyah Bantul medali perak dari Firdhana ini bernilai emas. Oleh karena itu PDM Bantul berharap agar para atlet yunior Tapak Suci Bantul dapat terinspirasi untuk meraih prestasi yang lebih baik, serta memiliki jiwa dan kepribadian sehat, berkarakter, dan berkemajuan.
Sementara itu Sekretaris Pimwil Tapak Suci DIY Drs Rowin Hari Aprinal menilai penampilan Firdhana lebih baik dibanding ketika di PON Jabar 2016. Firdhana juga masih muda, secara usia masih bisa mengikuti 2 kali PON lagi. Tentu peluang berlaga di even internasional juga masih terbuka lebar. Pasca PON Jabar, Firdhana membuktikan kualitasnya dengan menjuarai seleknas Kejuaraan Dunia mengalahkan peraih emas PON. Oleh karena itu Firda terpilih memperkuat Indonesia di Kejuaraan Dunia dan meraih medali perak.
Dengan prestasi perak PON Papua tentu Firdhana kembali memiliki peluang untuk dipanggil seleksi memperkuat Indonesia di even internasional. Maka Pimwil I DIY berharap Firdhana terus konsisten melaksanakan program latihan agar selalu siap untuk memanfaatkan peluang seleksi masuk pelatnas. Rowin merasa bangga dengan prestasi Firdhana di PON Papua, karena ini menjadi satu-satunya medali yang diraih kontingen PON DIY dari cabor pencak silat.
Sebagai pesilat yang berpengalaman dan memiliki sederet prestasi nasional dan internasional, Firdhana perlu mendiseminasikan kompetensi yang dimilikinya. Menurut Rowin diseminasi akan bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelatih dan atlet Tapak Suci baik Bantul maupun DIY. Tentu pengurus bidang binpres perlu memfasilitasi terselenggaranya kegiatan diseminasi itu. (yk)