BANTUL, Suara Muhammadiyah – Menyusul melandainya angka penderita covid19, Pimda 02 Tapak Suci Bantul dapat kembali mengikutsertakan para pesilatnya dalam kejuaraan pencak silat yang digelar secara terbatas. Even daerah pertama yang diikuti adalah seleksi terbatas tim POPDA DIY 2022 yang digelar IPSI Bantul pada tanggal 16-17 Oktober 2021 di Pendopo kompleks perkantoran Pemkab Bantul.
Pada even kelompok umur pelajar SMP dan SMA ini, para pesilat Tapak Suci Bantul mengukir sederet prestasi. Pesilat yang berhasil meraih medali emas antara lain Dimas Aditya Cahya (juara 1 kelas C Pa), Selli Anggraeni (juara 1 kelas E Pi), Agung Dwi Saputra (juara 1 Seni Tunggal Pa), serta Nahla Faiza Rahma (juara 1 Seni Tunggal Pi).
Sementara itu peraih medali perak pada turnamen ini adalah Nabil Musaffa (juara 2 Kelas G Pa), Avira Vivi Fatiha Sari (juara 2 Kelas A Pi), Ikhda Qomarul Syamsiyah (juara 2 Kelas B Pi), Erlin Maytonika Pritama (juara 2 Kelas C Pi), Febriana Nur Asyifa (juara 2 Kelas E Pi), serta Isyana Sprinta Ayodya (juara 2 Seni Tunggal Pi). Sedangkan peraih medali perunggu meliputi Renno Jalu Prasetya Bakti (juara 3 Kelas A Pa), Ananda Najwa Nur Azizah (juara 3 Kelas B Pi), serta Erlin Maytonika Pritama (juara 3 Seni Tunggal Pi).
Manajer tim coach Wahyu Triyanto menjelaskan bahwa para pesilat asuhannya tampil cukup bagus kendati waktu persiapannya mepet. Pihaknya bersyukur dengan capaian prestasi anak asuhnya, karena bagaimanapun ini adalah gebrakan pertama pasca pelonggaran aktivitas masyarakat sejak dilanda pandemi. Tentu hasil ini nantinya menjadi bahan evaluasi juga untuk memperbaiki strategi pembinaan prestasi Tapak Suci Bantul.
Normalisasi Kegiatan Tapak Suci
Sementara itu binpres Tapak Suci Bantul coach Diah Nurmei Choirunnisa optimis bahwa Tapak Suci Bantul akan segera menormalisasi kegiatan pembinaan latihannya secara sporadis dan massif. Pihaknya mengakui bahwa sebagian besar aktivitas latihan Tapak Suci di Bantul adalah ekstrakurikuler sekolah, maka dalam situasi pandemi pasti distop dulu. Diah Nurmei menambahkan bahwa Pimda 02 Tapak Suci Bantul sudah berkonsultasi dengan PDM Bantul untuk segera dapat menormalisasi kegiatan latihannya.
Jika belum bisa memulai lagi ekstralurikuler sekolah, maka strategi yang akan ditempuh Tapak Suci Bantul menurut Diah adalah membuka latihan Tapak Suci berbasis masyarakat. Dalam coffee morning PDM Bantul beberapa waktu lalu telah disampaikan aspirasi ini dan disetujui oleh PDM. Diah menjelaskan bahwa PDM Bantul akan menindaklanjuti dengan instruksi kepada PCM se Bantul untuk membantu memfasilitasi dibukanya latihan Tapak Suci di areanya.
Menyongsong normalisasi kegiatan Tapak Suci di seluruh Bantul, Ketua III Pimda 02 Tapak Suci Bantul R Abdullah Nursidiq, SH berharap semua pelatih siap kembali bertugas. Apabila PDM Bantul sudah meluncurkan surat ke semua PCM tentu akan ditaati, maka para pelatih harus siap menyongsongnya. Diharapkan awal tahun 2022 di seluruh PCM di Bantul sudah kembali hadir aktivitas latihan Tapak Suci.
Abdullah Nursidiq menambahkan bahwa sebelum pandemi di Bantul ada 75 cabang latihan Tapak Suci yang mayoritas ekstrakurikuler sekolah dan harus berhenti demi pengendalian covid19. Jika di 20 PCM di Bantul awal tahun depan bisa dibuka masing-masing 1 cabang latihan, maka setidaknya ada 20 cabang latihan yang kembali aktif mulai awal tahun 2022.
Nursidiq yakin jajaran PCM di Bantul akan mendukung upaya Tapak Suci Bantul untuk kembali beraktivitas secara massif dan sporadis. Tentu aktivitas dalam latihan tetap memperhatikan rambu-rambu protokol kesehatan. (yk)