Kunci Sukses Guru ‘Aisyiyah Bustanul Athfaal

guru Aisyiyah

Foto Dok TK ABA Bendungan

Kunci Sukses Guru Aisyiyah Bustanul Athfaal

Arti Sukses menurut Kamus Besar Bahasa  Indonesia adalah kesuksesan dapat diartikan sebagai keberhasilan atau keberuntungan.Sedang arti sukses dalam Al-Quran sama dengan beruntung atau muflih. Indikator orang sukses dalam al-Quran ada dalam surah Al-Mukminun ayat 1 sampai 11: Orang mukmin yang sukses adalah : 1). Orang yang khusuk dalam shalat. 2). Orang yang menjauhkan diri dari perbuatan tidak berguna. 3). Orang yang menunaikan zakat. 4). Orang yang menjaga kemaluannya.5).Orang yang memelihara amanah dan janjinya. 6). Orang yang memelihara shalatnya

Mengapa guru Aisyiyah Bustanul Athfal harus sukses dalam mendidik generasi penerus bangsa? Ini alasannya : Masa belajar anak usia dini maksimal 3 tahun,1 tahun di kelompok bermain dan 2 tahun di taman kanak-kanak,dengan durasi waktu belajar 2 jam 30 menit (sebelum pandemi) itu adalah waktu yang sangat singkat untuk suatu proses pembelajaran,tapi waktu yang sangat singkat itu apabila dijalankan dengan serius dan dipersiapkan dengan matang maka akan membuahkan hasil yang diharapakn yaitu peletakan dasar –dasar pembentukan karakter secara tepat dan benar serta,pemberian konsep-konsep tauhid yang benar,jika langkah awal ini salah maka berakibat fatal pada perkembangan selanjutnya.

Bagaimana KUNCI SUKSES seorang guru Aisyiyah BUSTANUL Athfaal?

Kunci pertama adalah niat yang tulus semata mata mencari ridho Allah, niat ini sangat mempengaruhi dalam kiprahnya sebagai guru di depan anak didik,dengan penuh kesadaran diri bahwa anak didik yang ada di depan matanya yang setiap hari bersamanya adalah ladang dakwah dan ladang amal sholih untuk akhirat yang nilainya sangat tinggi dihadapan Allah. Sebagai ladang dakwah maka dalam hal ini berlaku aturan dakwah sebaimana firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 12.

Artinya; Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan Hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNYA dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Aplikasi dari ayat di atas dalam pembelajaran pada anak didik adalah sikap kelembutan dan penuh kasih sayang serta penuh hurmat kepada anak didik tanpa melihat latar belakang sosialnya,artinya apapun kondisi anak didik yang ada di depan guru,memiliki hak yang sama untuk diberi bimbingan secara baik dan benar. Masalah niat ini masalah hati hanya Allah dan yang bersangkutan yang tahu tapi bisa dirasakan oleh anak didik.

Kunci kedua adalah guru memahami kebutuhan-kebutuhan anak didik dalam mencapai perkembangannya,dalam hal ini mengacu pada kurikulum 13 yang terdiri dari Kompetensi inti dan kompetensi Dasar yang tertuang dalm Permendikbud nomor 146 / 2014 serta mencakup 6 aspek perkembangan yaitu Nilai agama dan moral,fisik motoric,kognitif,bahasa. sosem dan seni,guru juga memahami kurikulum Aisyiyah yang berkaitan dengan materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang merupakan kurikulum pokok sebagai ciri khas sekolah Aisyiyah. Pemahaman yang baik dari seorang guru terhadap kurikulum  sangat mempengaruhi dalam pembelajaran yang diberikan kepada anak didik .

Seorang guru akan mampu menjalankan tugasnya scara professional apabila menguasai kuriulum serta memahami prinsip-prinsip belajar anak usia dini,memahami method dan model pembelajaran,memahami psikologi perkembangan anak serta memahami cara penilaiannya.

Kunci ketiga adalah  berkaitan dengan keteladanan dan akhlak yang mulia yang dimiliki oleh guru,karena pembelajaran anak usia dini adalah pembelajaran praktek melalui pembiasaan dan keteladanan yang konsistn dari seorang guru.Tahap perkembangan anak usia dini adalah mendengar,melihat lalu menirukan semua yang dilihatnya baik di rumah maupun di sekolah,makanya guru sering mempunyai murid yang suka berteriak-teriak dan bicaranya seperti nada membentak,ternyata setelah dikionsultasikan dengan orang tuanya saat pengambilan Raport,si anak meniru kebiasaan orang tuanya ketika memanggil dan memarahi anaknya,ada juga murid yang sikap prilakunya sudah tertata,sopan dan berhati mulia.Benar sekali Sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah

Artinya; Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah,maka orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi,nasrani dan majusi.

Keteladanan itu hal yang sangat pokok yang harus dimiliki oleh guru,bagaimana mngkin seorang anak didik memiliki kebiasaan makan dan minum dengan duduk sementara mereka melihat gurunya dan orang tuanya tidak melakukannya,salah satu contoh.

Kunci  keempat adalah guru mampu mengedukasi orang tua murid.

Pendidikan akhlak di sekolah yang diterapkan pada anak didik setiap hari akan bermakna dan melekat menjadi karakter anak apabila di rumah,orang tua memberikan keteladanan seperti yang dilakukan guru dan ada upaya yang sungguh-sungguh dari orang tua untuk menerapkan bersama anak sikap-sikap islami,karena sesungguhnya yang harus membaca doa ketika mau makan,mau tidur,mau pergi tidak hanya anak-anak tapi itu perintah untuk orang tua juga.Disinilah guru harus mampu mengedukasi orang tua baik melalui parenting ataupun konsultasi pribadi.

Kunci kelima adalah Ikhtiar rohani guru

Guru menyadari bahwa tugasnya hanya menyiapkan dan menyampaikan materi pada anak didik,bagaimana materi itu bisa masuk ke dalam hati dan pikiran anak didik adalah Kuasa Allah.Oleh karena itu ikhtiyar ronahi yang dilakukan guru adalah berdoa dan terus berdoa setiap mau berangkat mengajar mohon bimbingan Allah supaya kalimat-kalimat yang keluar dari lisannya adalah kalimat yang benar,kalimat yang diridhoi Allah dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi anak didik,selain itu guru selalu mendoakan anak didiknya setiap selesai sholat

Kelima kunci sukses bagi guru Aisyiyah Bustanul Athfal di atas merupakan kunci pokok yang harus dijalankan dengan penuh dedikasi dan kesungguhan,dengan ijin Allah akan menghasilkan anak didik yang sholih dan sholihah serta pintar dan menyejukkan hati orang tua dan orang tuapun belajar menjadi sholih demi anak-anak yang shalih.

Nadzifah, PDA Kota Semarang

Exit mobile version