Hari Santri Momentum Kebangkitan Ekonomi Syariah

Pemerintah, MES dan Pesantren Saling Kolaborasi Menuju Pemulihan Ekonomi Nasional

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bersama Infobank menyelenggarakan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) dengan tema “Sinergi untuk Negeri: Santri Siaga Jiwa Raga” diselenggarakan secara blended pada Jumat (22/10/21) di Hotel Shangri-La, Jakarta dan secara langsung dari Istana Merdeka. Kegiatan tersebut sekaligus dirangkai dalam rangka peluncuran logo baru MES.

Erick Thohir selaku Ketua Umum PP MES, pada sambutannya menyampaikan sejumlah program kerja strategis dan inklusif yang saat ini telah dan akan direalisasikan oleh MES. seperti program Indonesia International Halal Fair yang bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan juga program pendampingan sertifikasi halal gratis bagi UMKM, yang didorong melalui Kementerian Investasi dengan sistem OSS yang tengah dikembangkan. Dan menyelenggarakan Webinar Nasional Wakaf melalui webinar tersebut Erick akan mengembangkan industri wakaf agar terwujudnya perbaikan ekosistem ekonomi.

Selain itu melalui melalui program kemitraan pertashop sebagian akan dikhususkan untuk pesantren dan santri sebagai pengembangan pemberdayaan ekonomi pondok pesantren. Kemudian, “telah meluncurkan Indeks saham syariah IDX-MES BUMN 17 sebagai bentuk penjagaan agar BUMN sesuai dengan prinsip syariah,” ujar Erick.

Serta memperluas jaringan MES telah berdiri di luar negeri, seperti  Rusia, Maroko, Sudan, Singapura, Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi untuk mendiasporakan produk-produk lokal di Indonesia. Di akhir kata Erick bersepakat mengenai kolaborasi antara industri syariah bersama pemerintah, pesantren dan santri menjadi sebuah keharusan terlebih di tengah pandemi Covid-19 agar kesembangan ekonomi terus terjaga.

Selanjutnya, Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI pada sambutanya menuturkan mengenai peran penting dari santri bagi bangsa Indonesia. Peringatan hari santri menjadi penghargaan bagi kaum santri atas peran dan pengabdiannya.

“Karena kita melihat hari ini momentum kebangkitan baik bagi pesantren ataupun ekonomi serta Keuangan Syariah Indonesia,” kata Ma’ruf. Ia menyampaikan kalau kaum Santri dan seluruh subkultur pesantren senantiasa hadir dalam setiap langkah kebangsaan dan pembangunan kita sejak era kemerdekaan hingga era merajut kemajuan bersama.

Bahkan di masa pandemi, ia menuturkan kaum santri juga berperan dalam memberikan teladan tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi. Dari semangat dan keteladanan inilah yang menjadi esensi dari tema “Santri Siaga Jiwa Raga”.

Maruf menambahkan tentang catatan positif ekonomi syariah yang saat ini tidak hanya menjadi pilihan, tapi telah menjadi salah satu penopang kekuatan perekonomian nasional. Menurutnya, ini sejalan dengan sektor produksi industri produk halal yang terus memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional, terutama di masa pandemi COVID-19. Laporan Islamic Finance Development Indicator (FDI) 2020 mencatat Indonesia masuk 5 besar dari 135 negara berdasarkan dari nilai asetnya yang mencapai 3 miliar USD.

Selain itu, hadirnya program pemerintah melalui akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan terbitnya peraturan presiden nomor 82 tahun 2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren menurut Ma’ruf menjadi angin segar bagi pondok pesantren. Ma’ruf menegaskan bahwa pesantren diharapkan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional.

Sementara itu Joko Widodo selaku Presiden Indonesia dalam sambutanya sekaligus memberi pernyataan peluncuran logo baru MES menuturkan bahwa Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia harus menjadi pemeran utama dalam ekonomi syariah dan industri halal di dunia.

Berdasarkan data The State of Global Islamic Economy Indicator report ia menyampaikan sektor ekonomi syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang berarti dari tahun ke tahun. “Tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat 10 besar dunia, kemudian tahun 2019 naik menjadi peringkat 15,” sejalan dengan yang disampaikan Ma’ruf Amin tahun 2020 ekonomi syariah Indonesia berada di tingkat 4 dunia.

Jokowi menaruh harapan besar kepada masyarakat ekonomi syariah untuk menjadi jembatan bagi seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah agar terbangun ekosistem ekonomi syariah dan inklusif memberdayakan serta mampu bertahan. Dan mendorong agar terciptanya para entrepreneur dan wirausahawan dari kalangan santri sehingga menurutnya “Orientasi santri seharusnya bukan lagi mencari pekerjaan tetapi sudah menciptakan kesempatan lapangan pekerjaan bagi banyak orang, menebar manfaat di masyarakat,”ungkap Presiden Jokowi. (guf)

Exit mobile version