MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPPA) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan sukses menggelar kegiatan sosialisasi literasi digital.
Kegiatan dengan tajuk “Literasi digital cakap berkemajuan” ini dilaksanakan Live streaming langsung dari pimpinan pusat ‘aisyiyah berpusat di Aula St Ramlah Azies, Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Wilayah Sulsel, Jalan KH. Abd. Jabbar Asiyry, Sudiang. Makassar, Jumat (22/10/2021) kemarin.
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulsel, Dr. Nurhayati Azis, SE.,M.Si mengatakan, kegiatan kolaborasi literasi digital ini sebagai upaya mengedukasi dan mendorong percepatan teknologi bagi seluruh elemen masyarakat.
Ia menjelaskan, globalisasi dan juga pandemi covid-19 dalam banyak hal telah merubah peradaban dan budaya masyarakat.
“Tidak bisa dielakkan, pertumbuhan dunia digital telah mendorong setiap orang untuk beraktivitas, Hal ini tentu saja yang menuntut kecakapan dan bijak semua orang untuk beradaptasi dan melakukan perubahan yang signifikan terhadap teknologi,” ungkapnya.
“Seiring dengan perkembangan dunia digital, persoalan digitalpun seakan menjadi konsumsi sehari-hari. Mulai dari meningkatnya cyber crime, tingginya kekerasan seksual berbasis online, hingga fenomena fake news (berita palsu), hoax (fitnah), hate speech (ujaran kebencian) dan hate spin (pelintiran kebencian) yang beimplikasi pada perpecahan dan konflik terutama konflik horizontal di masyarakat,” tambahnya.
“Ada istilah saring sebelum sheering, posting yang penting, jangan yang penting posting,” bebernya.
Untuk itu, menurutnya, Kementrian Infomasi dan Komunikasi (Kominfo) RI beberapa waktu telah meluncurkan program Literasi Digital dengan 4 pilar utama.
“Yaitu: Etis Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Cakap Bermedia Digital, dan Budaya Bermedia Digital. Program ini tentu saja merupakan respon yang baik dari negara atas berbagai persoalan dunia digital yang terjadi belakangan ini, Kecakapan digital didesain tidak hanya untuk memfasilitasi masyarakat dengan kecakapan tekhnologi dunia digital yang berkembang dengan pesat, tetapi juga membekali mereka dengan literasi media digital baik terkait etika, budaya, keamanan, dan skill atau kecakapannya,” tuturnya.
Dosen Universitas Muslim Indonesia ini menambahkan bahwa pihaknya menilai, sebagai organisasi perempuan tertua dengan jaringan dan amal usaha yang besar Kominfo RI memandang Aisyiyah sebagai mitra yang strategis mampu bekerjasama terkait sosialisasi pengembangan materi kecerdasan digital, dan ini juga sejalan dengan konsep perempuan berkemajuan yang menjadi icon perjuangan gerakan Muhammadiyah / Asiyiyah.
“Ghirah perempuan sejati tidak hanya ditentukan oleh perannya dalam membentuk keluarga yang sakinah, namun juga peran dan kontribusinya pada masyarakat yang lebih luas, yang bermartabat, manfaat bagi sesama, salah satunya adalah terkait dengan kecakapan digital,” imbuhnya.
“Massifikasi pendidikan literasi telah dilakukan oleh Lembaga penelitian dan pengembangan ’Aisyiyah, salah satunya melalui program Madrasah Perempuan Berkemajuan (MPB), selain itu aisyiyah juga telah cukup intens melakukan sosialisasi terkait literasi media, dalam berbagai forum, baik nasional maupun regional sejak tahun 2015. Beberapa kajian MPB seperti Manhaj Muhammadyah, dakwah advokasi serta konsep perempuan berkemajuan adalah tema-tema yang sangat berkaitan erat dengan etika dan budaya digital,” katanya.
Dengan demikian, Ia mengatakan, Aisyiyah Sulawesi Selatan memiliki jaringan akar rumput pada 24 kabupaten/kota dan memiliki pondok pesantren Ummul Mukminin yang menjadi sasaran peserta dalam kegiatan Literasi digital ini.
“Bersinergi dan menjadi bagian dari program cakap digital menjadi hal yang strategis dan potensial dilakukan, tidak hanya untuk meluaskan program dan mendapatkan manfaat digital literasi, namun sekaligus bagian dari penguatan organisasi untuk warga persyarikatan cerdas berkemajuan,” imbunya.
Dengan kolaborasi ini Aisyiyah Sulawesi Selatan menjadi target pendidikan literasi digital sebagai representasi kawasan timur Indonesia terus dimassifkan.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan kegiatan talkshow dengan menghadirkan materi diantaranya Budaya Digital : Menghidupkan kemajemukan, menguatkan kebanggaan Indonesia maju di dunia digital, Etik Digital : akhlakul karimah dan silaturahmi di ruang digital, Digital Safety : Media ramah perempuan dan anak dan Digital Skill : Pengembangan ekonomi digital.
Turut hadir dalam kegiatan ini pimpinan, guru, staff karyawan dan santriwati pondok pesantren puteri ummul mukminin ‘aisyiyah wilayah Sulsel. (Ulil)