BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Bandung menyerahkan sertifkat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) kepada para mahasiswa ataupun dosen dalam acara ”Penyerahan Sertifikat HKI dan Laporan KKN UMBandung”, Selasa (19/10/2021).
Acara yang dilaksanan secara luring tersebut dihadiri oleh Rektor UMBandung, mahasiswa, ataupun dosen UMBandung yang telah menciptakan berbagai karya intelektual yang telah didaftarkan HKI-nya dalam bentuk paten dan hak cipta melalui Pusat Hak Kekayan Intelektual UMBandung.
Menurut Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Bandung (LPPM UMBandung) Prof. Dr. Ir. Ellyza Nurdin, M.S., ada beberapa karya intelektual yang diciptakan oleh para mahasiswa ataupun dosen, seperti paten untuk metode sayatan dan formulasi produk kombucha, hak cipta buku, alat peraga, dan aplikasi.
”Alhamdulilah karena akhirnya para dosen ataupun mahasiswa bisa menghasilkan karya intelektual yang bisa kita daftarkan kepemilikannya menjadi sebuah sertifikat emas untuk melindungi kekayaan intelektual yang mereka hasilkan,” ucap Ellyza usai acara.
Ia juga mengatakan perlindungan kekayaan intelektual merupakan penghargaan pemerintah dalam menjaga kekayaan intelektual pemiliknya, di samping sebagai aset dalam mendapatkan nilai ekonomi yang nanti akan dibantu oleh Pusat HKI atau LPPM UMBandung mencarikan investornya, agar HKI tersebut menjadi sebuah bisnis bagi penciptanya.
”Di samping itu juga kekayaan intelektual hasil olah pikir mereka itu sebagai dokumen valid kepemilikan yang diakui sebagai hak milik dari penciptanya (inventor). Sehingga penggunaan HKI tersebut tentunya harus dengan seizin dan melalui perjanjian royalti atau lisensi. dengan begitu tidak bisa orang lain memakai tanpa seizin pemiliknya,” lanjutnya.
Dengan adanya kekayaan intelektual ini juga, mahasiswa dan dosen akan mulai berpikir bahwa kekayaan intelektual yang mereka milki perlu dijaga, baik itu skalanya nasional maupun internasional.
”Sebenarnya segala sesuatu itu dimulai dari hal-hal sederhana akan menjadi hal yang besar, tetapi kadang-kadang kita tidak menyadari dan kita punya semua kemampuannya,” kata Ellyza.
Berkarya sesuai bidang
Sementara itu dalam sambutannya Rektor UMBandung Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., IPU. mengucapkan terima kaish kepada semua pihak atas tercapainya diraihannya sertifikat HKI.
Prof. Herry mengatakan bahwa dengan diterimanya sertifikat HKI, mereka bisa terus berkarya dan berkiprah sesuai dengan bidangnya masing-masing.
”Untuk yang lain mari kita ikuti hal yang baik ini agar kita dapat mempersembahkan karya, bukan hanya hak kekayaan intelektual, tetapi kontribusi kita pada masyarakat akan sesuatu hal yang bermanfaat,” ujarnya.
Salah satu mahasiswi yang menerima sertifikat HKI Reni Yudaningsih mengatakan, adanya pemberian sertifikat HKI membuktikan bahwa ide-ide yang dimiliki bisa dihargai dan juga dikaryakan oleh kampus.
”Alhamdulillah juga berkat bantuan para dosen yang ada di UMBandung, kami bisa membuat HKI ini dengan penuh keyakinan bahwa kami bisa menciptakan atau memberikan hasil karya yang selama ini kita buat yang sebetulnya kita tidak merasa mampu,” jelas Reni.
Perempuan yang menghasilkan karya cara belajar membaca dan merangkai kata untuk anak usia dini dalam bentuk buku tersebut juga berharap agar jerih payahnya itu bisa digunakan masyarakat luas.
”Insyaallah juga dengan terbitnya buku ini ke depannya saya juga akan membuat lagi buku-buku yang lain yang bisa membuat anak belajar membaca itu lebih cepat dengan bermain,” pungkas mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Aanak Usian Dini (PIAUD) UMBandung tersebut. (Firman Katon)