Kajian Sabtu Siang SD MBS Prambanan

Kajian Sabtu Siang SD MBS Prambanan

Di tengah semilir angin sepoi-sepoi, Sabtu siang (23/2021) segenap guru SD MBS telah purna mengajar. Bada shalat dhuhur berjamaah, mereka santap siang dan menanti waktu Kajian Sabtu Siang (KASASI) di Joglo SD MBS. Selaku MC, Ustadzah Novi pun membuka acara tepat pada pukul 13.00 Wib. Dikarenakan Ustadz yang akan mengisi masih dalam perjalanan, maka acara pun dimulai dengan memberikan penghargaan dari panitia PTS (Penilaian Tengah Semester) kepada guru terbaik pembuat soal dan editor terbaik.

Setelah selang beberapa menit, Ustadz Taufik pun hadir di tengah-tengah acara. Ustadz Taufik pun diminta menyerahkan hadiah untuk guru penulis soal terbaik dan editor soal terbaik.

Setelah foto bersama, Ustadz Taufik pun memulai menyampaikan tausyiahnya bertema Cinta.

Ustadz Taufik adalah Wakil Direktur PPM MBS Yogya (Pondok Pesantren Modern). Suasana di joglo waktu itu pun menjadi berubah. Begitu Ustadz Taufik memulai materinya tentang cinta, Ustadz-Ustadzah pun seperti ger-geran. Maklum yang dibahas adalah tema anak muda. Terlebih masih ada Ustadz-Ustadzah yang belum menikah. Hal ini membuat suasana tausyiah tambah gayeng.

Ada poin penting yang disampaikan Ustadz Taufiq pada siraman ruhani di hari Sabtu itu. Ustadz Taufiq menyampaikan ciri-ciri cinta itu adalah bergetar, ada getaran. Salah satu tanda orang mencintai itu adalah rela berkorban. Ia mencontohkan seorang pegawai MBS harus memiliki rasa cinta yang kuat kepada institusinya.

Ia juga mengutip kata-kata Yahya Bin Muadz : Cinta kepada Allah tidak akan bertambah karena bertambahnya kebaikan kepadamu, tidak pula berkurang karena engkau diperlakukan buruk. “Kalau cinta kepada institusi ini tidak dilandasi cinta kepada Yang Maha Kuasa, tentu paling banter ia hanya bertahan 4 tahun.”

Ia menutup siraman ruhani sabtu siang dengan mengungkap hasil penelitian orang barat bahwa cinta paling lama bertahan hanya 4 tahun, selebihnya tinggal nafsu belaka.

Ia pun berpesan kepada guru MBS : “Jadilah biasa saja bekerja di MBS ini, mencintai institusi dengan biasa saja, sebab kelak akan ada yang mengecewakan kita. Dan bersikaplah mencintai tetapi tidak berlebihan. Agar kita bisa bekerja dengan profesional dan kita perlu bekerja dengan landasan cinta kepada Allah”

Ustadz Rizal selaku guru mengaku “kurang waktunya, apalagi yang dibahas menarik tentang cinta”.
Sementara Ustadz Murjiwantoro merasa senang sekali saat dan antusias menyimak tema tausyiah dari Ustadz Taufiq.

KASASI pun berakhir tepat jam 14.00 Wib. Usai acara, Ustadzah Novi pun menutup dengan pantun yang disambut tawa para guru.

Exit mobile version