YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Forum Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) Yogyakarta menyelenggarakan agenda Morning Talk episode 16 dengan tema “Menang-is Berjamaah dalam Bisnis Berkah” pada Rabu, (27/10/2021) secara virtual. Dengan menghadirkan narasumber Deni Asy’ari selaku Direktur Suara Muhammadiyah dan Coach HD Iriyanto selaku HDI Management. JSM sendiri rutin menyelenggarakan Morning Talk setiap Rabu pagi.
Pada agenda tersebut Deni Asy’ari menyampaikan materi dengan topik Logmart dan BulogMU; Ikhtiar Membangun Kemandirian Ekonomi Berbasis Jamaah. Berdasarkan hadis Nabi SAW Islam senantiasa mendorong umatnya untuk menjadi mandiri dan kuat secara ekonomi, sebagaimana juga firman Allah surah As-Shaaf ayat 4 yang artinya Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berjihad di jalan-Nya, dalam barisan yang teratur. Seakan akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Dari ayat tersebut menurutnya dalam hal pemaknaan lebih dari pada hubungan ibadah maghdah akan tetapi banyak persoalan jihad yang bersifat dunia, ” Jihad ini pula yang menjadi semangat dari konsep Muhammadiyah dalam menggerakan ekonomi, dan jihad Al jihadul Lil Muwaajahah, jihad yang bersifat konsuktrif, konsumtif, dan alternatif ,” tuturnya.
Sedangkan bisnis yang tengah dikembangkan oleh Suara Muhammadiyah sebenarnya bagian dari pada surah As-Shaaf dengan konsep berjamaah sebuah konsep Islam secara universal dalam segala aspek, terutama aspek ekonomi.
Berkaca dari kisah Nabi SAW dalam mendirikan pasar di Madinah (Al Souq Manakhah) dengan konsep berjamaah, ia menyampaikan bahwa dalam menggerakkan ekonomi berjamaah diperlukan empat prinsip meliputi tidak adanya monopoli, interaksi yang saling menguntungkan, saling berkolaborasi dan bersinergi, serta dapat memberi dampak manfaat secara luas.
“Semangat jamaah dalam berkolaborasi dan spirit inilah yang penting, kita tidak akan melawan para pemodal besar dengan cara jalan sendiri-sendiri, karena berjamaah saja belum tentu berhasil, oleh sebab itu kita butuh kolaborasi mulai dari hulu sampai hilir, inilah yang perlu kita kapitalisasi menjadi kekuatan kita secara berjamaah,” jelas Deni
Deni mengajak jamaah dengan al jihadul lil muwaajahah sebagai konsep kekuatan ekonomi umat secara berjamaah, serta melahirkan alternatif-alternatif usaha yang mana nantinya bisa saling menguntungkan masyarakat secara berjamaah. Selanjutnya Deni menyampaikan mengenai peluang dan potensi bisnis berjamaah di tengah era disrupsi dan pandemi.
Menurutnya era disruptif sebagai destruktif yang merusak sesuatu yang mapan, dan di sisi lain era disrupsi memberikan aspek inovatif khususnya kreasi ekonomi baru. Sedangkan pada aspek pandemi adanya proses percepatan digitalisasi dari segala sektor, inilah yang menjadi peluang dalam membangun jejaring komunitas salah satunya bisnis berbasis jamaah. (guf)