YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sheva Helwa Syakira, siswa kelas 4 CIMIPA Banu Musa SD Muhammadiyah Sapen berhasil meraih Juara 1 lomba orasi tingkat nasional kategori pelajar yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dalam lomba yang digelar secara online itu, Syeva berhasil mengalahkan ratusan pesaingnya yang rata-rata memiliki video orasi yang sangat bagus.
“Dukungan sekolah dan keluarga bagi saya sangat penting. Orangtua semangat sekali menshare video saya, karena ini lomba nasional. Begitu juga bapak Kepala Sekolah juga semangat share ke guru-guru yang lain,” cerita Sheva.
Adapun lomba orasi bertema ‘Pancasila dalam Tindakan Bersatu untuk Indonesia Tangguh’ tersebut diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh penjuru tanah air. Lomba dibagi menjadi tiga kategori antara lain kategori pelajar, mahasiswa, dan umum. Durasi video orasi tidak lebih dari 5 menit dan harus menjelaskan sejarah lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945.
Menurut Sheva, Pancasila itu sangat sakti. Negara lain tidak ada menjadikan sejenis Pancasila sebagai dasar negaranya. Semua nilai-nilai masuk ke dalam Pancasila. Pancasila menjadi pemersatu dan landasan berperilaku di masyarakat di tengah keberagaman Indonesia.
“Saya mengangkat fenomena lahirnya Pancasila yang harus kita jadikan pedoman bertingkah laku di manapun. Kondisi pandemi kita sedang diuji, dan di saat seperti inilah kita patut menerapkan gotong royong yang dilandasi Pancasila,” imbuhnya.
Karena itu, lanjutnya, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Bersatulah untuk Indonesia tangguh. Sebagai generasi bangsa, kita harus memiliki jiwa Pancasila dengan mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter kebangsaan dan toleransi dalam mensikapi kehidupan masyarakat di era milenial yang sering disuguhi informasi yang bisa mencerai beraikan anak bangsa, ungkapnya.
Sheva mengaku, dia berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik. Setelah melihat informasi di internet dan media sosial. saat itu juga dia bersiap membuat naskah, kemudian keesokan harinya mulai menghafal dan take video. “Sempat merasa down, karena deadlinenya 3 hari lagi. Tapi saya berusaha saja. Proses take videonya dilakukan berulang-ulang. Padahal durasi videonya hanya 5 menit. Tapi karena rasa puas belum ada, sehingga take berulang-ulang. Saya ingin tampilkan yang terbaik,” kata Sheva.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Sapen, Agung Rahmanto bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh anak didiknya. Dukungan pun diberikan kepada Sheva seperti memberikan fasilitas sarana lomba termasuk menunjuk guru sebagai pembimbing atau pelatih. Dikatakan, selama masa pandemi ini banyak lomba yang diikuti oleh siswa SD Muhammadiyah Sapen dari tingkat nasional hingga internasional.
“Kami mendukung anak-anak tetap mengembangkan diri selama pandemi ini dengan cara mengikuti lomba-lomba yang ada, baik tingkat nasional maupun internasional. Dukungannya mulai dari pendaftaran, penunjukan pembina sampai pelatihan maupun penyiapan sarana prasarana. Dalam mengikuti lomba, kami tetap mengingatkan anak-anak untuk menjaga kesehatan dan taati protokol kesehatan covid-19,” tandas Agung.