YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tak hanya dikenal dengan prestasi akademiknya, siswa SD Muhammadiyah Sapen rupanya juga mampu menorehkan prestasi dari bidang non-akademik.
Adalah Naomi Shakena Bixenta dan Tiffany Shakena Bixenta, keduanya siswa kelas 5 CIMIPA SD Muhammadiyah Sapen berhasil meraih juara II dalam Lomba Pantomim Tunggal Tingkat Nasional di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), yang diselenggarakan secara daring dan diumumkan belum lama ini.
Ajang bergengsi pantomim dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2021 yang diadakan oleh oleh Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini diikuti oleh 32 finalis dari berbagai provinsi dan utusan dari sekolah indonesia di luar negeri
Putra kembar dari pasangan Arief Syahroni dan Nurmailina yang akrab disapa Naomi dan Tifany itu menekuni hobi pantomim sejak berberapa tahun lalu.
Bocah berusia 9 tahun itu menyabet juara pertama lomba pantomim tingkat nasional setelah menyingkirkan beberapa peserta lain dari sejumlah provinsi seperti Aceh, Bali, Banten, DIY, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontao, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Suawesi Utara, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Cabang Luar Negeri.
Seniman pantomim Faiq Zain Ende Reza yang juga pelatih Naomi dan Taiffany mengungkapkan, hasil membanggakan ini buah kerja keras anak didiknya selama ini.
“Prestasi ini bukan merupakan kerja instan, tetapi hasil kerja keras yang dilakukan dalam waktu yang cukup lama,” ujar Faiq.
Kepala SD Muhammadiyah Sapen, Agung Rahmanto, sangat berbangga dengan raihan prestasi luar biasa yang diraih anak didiknya dalam lomba pantomim. Prestasi ini semakin mengokohkan SD Muhammadiyah Sapen sebagai sekolah yang tidak pernah absen dalam hal prestasi lomba pantomim di kancah nasional yang sangat diperhitungkan.
Agung sangat berterima kasih kepada guru pembimbing, pelatih, dan orangtua yang telah bahu membahu bekerja keras sedari awal lomba di tingkat kecamatan hingga menjadi yang terbaik di tingkat nasional.
“Prestasi ini lahir dari kerja keras buah dari kolaborasi yang sangat apik antara sekolah, pelatih, dan orangtua siswa serta siswa itu sendiri dalam mempersiapkan lomba melalui latihan yang terarah dan terencana,” imbuhnya. (ilman)